Kepala BGN: Susu Kita 80 Persen Impor
Ilustrasi susu. (Foto: Unsplash/Anita Jankovic)
MerahPutih.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan alasan tidak diberikannya susu secara serentak ke semua program makan bergizi gratis.
Dadan mengatakan hal itu lantaran mayoritas susu masih impor.
“Karena susu kita 80 persen impor," ujar Dadan dalam salah satu acara di Jakarta, Sabtu (25/1).
Baca juga:
Kepala BGN sebut Anak-Anak Indonesia Kekurangan Gizi, Tak Pernah Minum Susu hingga IQ Rendah
Pihaknya tidak ingin angka impor malah meningkat karena kebutuhan susu pada program makan bergizi gratis.
Dia ingin susu yang diberikan ke siswa berbasis pangan lokal.
"Kami ingin susunya berbasis sumber daya lokal, jadi jangan sampai program ini meningkatkan impor juga," ujar Dadan.
Baca juga:
PSI Keberatan Tarif Air PDAM Untuk Rumah Susun atau Apartemen Naik 71, 3 Persen
Diketahui, di beberapa daerah tidak ada susu dalam makan bergizi gratis.
Padahal, susu adalah salah satu menu yang digembor-gemborkan Presiden Prabowo Subianto sejak Pilpres 2024.
Bahkan, dalam uji coba di tahun 2024, susu selalu terlihat dalam program makan bergizi gratis. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Surat BGN Terbit, Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Blora Ditetapkan Jadi KLB
BGN Gandeng Kelompok Masyarakat dan UMKM untuk Pasok Bahan Baku MBG
Ketua BGN Bantah Wakil Ketua DPR Sebut Ahli Gizi tak Diperlukan di SPPG MBG
Kampanyekan Pentingnya MBG, Kepala BGN: Gizi Bukan Bantuan, tetapi Hak
BGN Janji Cairkan Gaji Tenaga Dapur Makan Bergizi Gratis Pekan Ini, Terlambat 6 Hari Bukan 2 Bulan
RDP Badan Gizi Nasional dengan Komisi IX DPR Bahas Penyerapan Anggaran Tahun 2025
BGN Akui hanya Bisa Serap Rp 29 T dari Dana Cadangan Rp 100 T yang Disiapkan Presiden
Dapur Makan Gizi Gratis Dibatasi, Hanya Maksimal Buat 2.500 Porsi
BGN Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Capai 41,2 Juta Penerima
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 42 Juta Penerima Manfaat, Tersebar di 38 Provinsi