Sidang Kasus Pembunuhan EF, Terdakwa Digebuki Massa


Keluarga dan massa pendukung EF saat berunjuk rasa di PN Tangerang
MerahPutih Megapolitan- Sidang kasus pembunuhan sadis EF (19) dengan terdakwa RAL (16) digelar di Pengadilan Negeri Tangerang, Jalan Veteran, Kota Tangerang, Banten, Selasa (7/6).
Sidang yang mengagendakan pemeriksaan saksi itu diwarnai aksi unjuk rasa ratusan orang mengatasnamakan keluarga dan pendukung EF. Meraka datang dari Serang Banten khusus untuk menghadiri sidang.
Sidang yang digelar tertutup itu pun harus dijaga ketat polisi lantaran massa pendukung EF nekat ingin masuk ke ruangan sidang.
"Hukum mati mereka, jangan dihukum kebiri," teriak massa aksi, di depan PN Tangerang, Selasa (7/6).
Aksi yang semula berlangsung tenang, tiba-tiba ricuh saat terdakwa RAL (19) keluar dari ruang sidang. Massa yang memenuhi PN Tangerang mengejar terdakwa dan mencoba menggebukinya.
Sejumlah pukulan sempat mendarat dan menghantam terdakwa, meski sejumlah polisi berusaha mengamankannya.
Bahkan, setelah sampai ke dalam mobil tahanan, keluarga EF masih beringas dan mencoba untuk memukuli terdakwa. Beruntung, petugas sigap dan segera tancap gas keluar dari area PN Tangerang.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka

Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan

Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?

Achraf Hakimi Tersandung Kasus Pemerkosaan, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Thomas Partey Didakwa 5 Kasus Pemerkosaan, Arsenal Malah Enggan Berkomentar

Fadli Zon Wacanakan Proyek Penulisan Ulang Sejarah, Setara Institute: Manipulatif dan Cari Sensasi

Korban Pemerkosaan Dokter Priguna Bertambah, Polisi Periksa TKP di RSHS Bandung

Kasus Pemerkosaan Pasien di RSHS Bandung Dianggap sebagai Tindakan Keji dan Kejahatan Serius

Dokter Pemerkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Ngaku Malu, Coba Bunuh Diri

Buntut Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung, Kemenkes Minta Calon Dokter Spesialis Tes Kejiwaan
