Sains

Siap-Siap Pindah ke Mars, Temuan Terbaru Ungkap Keberadaan Waduk Air Bawah Tanah

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 16 Agustus 2024
Siap-Siap Pindah ke Mars, Temuan Terbaru Ungkap Keberadaan Waduk Air Bawah Tanah

Ilmuwan temukan waduk bawah tanah di Mars. (Foto: NASA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - PENJELAJAHAN kemungkinan kehidupan baru di Planet Mars telah menarik banyak ilmuwan. Dalam temuan terbaru, ilmuwan mendapati waduk air bawah tanah yang sangat besar di Mars. Cadangan ini berpotensi cukup untuk mengisi lautan di permukaan planet tersebut.

Seperti dilansir ANTARA, penemuan mengejutkan itu, yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, mengungkapkan air terperangkap dalam retakan dan pori-pori kecil di bawah kerak Mars. Letaknya 7 hingga 12 mil (sekira 11,2 km-19,3 km) di bawah permukaan planet.

Penulis utama kajian ini, Vashan Wright, seorang ahli geofisika di Scripps Institution of Oceanography, University of California, San Diego, menekankan pentingnya penemuan ini. “Memahami siklus air di Mars sangat penting untuk memahami evolusi iklim, permukaan, dan interiornya. Titik awal yang berguna ialah mengidentifikasi lokasi air dan berapa banyak yang ada,” jelasnya.

Para peneliti menggunakan data seismik dari pendarat InSight milik NASA, yang beroperasi dari 2018 hingga 2022, untuk mengidentifikasi lapisan kaya air di kerak dalam planet tersebut.

Baca juga:

Ilmuwan Temukan Lautan Tersembunyi di Mars



Michael Manga, seorang profesor di University of California, Berkeley, dan rekan penulis kajian itu, mengatakan kepada BBC, bahwa penemuan ini berimplikasi pada pembahasan potensi kelayakan huni di Mars. "Menetapkan bahwa ada reservoir besar air cair memberikan pengetahuan tentang seperti apa iklim yang ada atau yang mungkin ada," kata Manga.

Ia mengatakan air diperlukan untuk kehidupan seperti yang kita kenal. “Saya tidak melihat alasan cadangan air bawah tanah bukan lingkungan yang dapat dihuni," katanya.

Kehadiran air cair di bawah permukaan Mars menawarkan wawasan baru tentang sejarah geologi planet tersebut dan mengisyaratkan kemungkinan bahwa kehidupan bisa ada di akuifer (air cair) bawah tanah ini.

"Hasil baru ini menunjukkan bahwa air cair memang ada di bawah permukaan Mars saat ini, bukan dalam bentuk danau yang terpisah dan terisolasi, melainkan sebagai sedimen yang jenuh dengan air cair atau akuifer,” kata Alberto Fairen, seorang ilmuwan planet di Cornell University, seperti dilansir CNN.

Meskipun penemuan ini membuka kemungkinan menarik untuk eksplorasi di masa depan, mengakses air tersebut menghadirkan tantangan yang signifikan. Wright menjelaskan pengeboran hingga kedalaman seperti itu di Mars akan memerlukan sumber daya dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya.

"Bahkan pengeboran lubang sedalam setengah mil atau lebih di Bumi merupakan tantangan yang membutuhkan energi dan infrastruktur sehingga sejumlah besar sumber daya perlu dibawa ke Mars untuk pengeboran hingga kedalaman tersebut," kata Wright.

Penemuan itu merupakan langkah maju yang signifikan dalam memahami masa lalu, masa kini, dan potensi Mars untuk mendukung kehidupan, membuka jalan bagi misi-misi masa depan untuk menyelidiki misteri yang tersembunyi di bawah permukaan ‘Planet Merah’ ini.(*)

Baca juga:

Ilmuwan NASA Temukan Kristal Kuning di Mars, Pertama Kalinya dalam 30 Tahun

#Sains #Planet Mars
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan