Terungkap, Ini Dia Penyebab Buku SD Sebut Yerusalem Ibu Kota Israel
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
MerahPutih.com - Pihak penerbit Yudhistira menyatakan akan segera merevisi dan menarik buku SD kelas VI berkonten Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Hal tersebut dinyatakan Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti setelah melakukan pertemuan dengan pihak PT Yudhistira pada Senin (18/12) kemarin.
Berdasarkan keterangan Retno, kekeliruan penerbitan buku ajar IPS SD kelas VI itu murni kesalahan penerbit dan mereka siap bertanggung jawab penuh.
"Buku tersebut diakui belum didaftarkan ke Pusat Buku dan Kurikulum (Pusbukkur Kemendikbud RI)," kata Retno melalui keterangan persnya, Selasa (19/12).
Di samping itu, penerbit juga mengakui bahwa konten buku tersebut dikutip dari World Population Sheet 2010, sumber yang tidak tepat digunakan sebagai referensi penulisan sebuah buku.
"Penerbit sudah mengirimkan surat penjelasan resmi bernomor 12/Pnb-YGI/XII/2017 tertanggal 12 Desember 2017 yang menyatakan, sumber data bahwa negara Israel ibu kotanya Yerusalem dari World Population Sheet 2010. Sumber diakui oleh pihak Yudhistira sebagai sumber yang tidak tepat digunakan sebagai referensi penulisan sebuah buku," terang dia.
Sebagai konsekuensi dan bentuk pertanggungjawaban, lanjut Retno, penerbit Yudhistira akan segera merevisi dan menarik buku dari peredaran. Mereka juga akan mendistribusikan buku baru tersebut ke sekolah-sekolah.
"Penerbit Yudistira menyatakan bertanggung jawab penuh atas isi buku tersebut dan sudah melakukan revisi buku. Mereka juga akan menarik buku-bukunya dan mengganti buku yang baru yang sudah direvisi," tandasnya. (Fdi)
Baca juga berita terkait buku SD menyoal Yerusalem dalam artikel: KPAI: Buku SD Muat Yerusalem Ibu Kota Israel Sudah Direvisi
Bagikan
Berita Terkait
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama