Setiap Orang Berpotensi Jadi Senjata Biologis Lho

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 12 Juni 2020
Setiap Orang Berpotensi Jadi Senjata Biologis Lho

Reisa Broto Asmoro. (Foto: IG @reisabrotoasmoro)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Tim komunikasi publik Gugus Tugas COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, menyebut, setiap orang berpotensi menjadi seperti senjata biologis. Hal ini terkat dengan penyebaran COVID-19 yang didominasi orang tanpa gejala.

Ia mencontohkan seorang ahli penyakit menular berkata, ketika manusia mengulurkan tangan, maka ia sama saja mengulurkan senjata biologis.

"Maka jinakkan senjata ini dengan mencuci tangan dan jadikan kebajikan tangan menjadi alat penolong, melindungi orang lain dari COVID-19," kata Reisa dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (12/6).

Baca Juga:

Salurkan Bansos, Dinsos Data Warga 66 RW Zona Merah

"Reisa juga mengingatkan pentingnya menjaga jarak untuk mencegah COVID-19. Bahkan Reisa menjamin physical distancing sudah terbukti ampuh melalui penelitian.

Menerapkan physical distancing, terutama di tempat umum. Penularan COVID adalah melalui droplets dari seseorang terinfeksi ketika dia batuk atau bersin bahkan berbicara.

"Saat kita komunikasi dengan orang lain bisa jadi ada percikan dari mulut lawan bicara, dan kalau tak jaga jarak minimal 1 sampai 2 meter, kita bisa saja terkena," papar Reisa.

Ia mengatakan bahwa mempraktikkan jaga jarak aman 1 hingga 1,5 meter dapat menurunkan risiko tertular Covid-19 hingga lebih dari 50 persen.

"Penelitian menunjukkan, jaga jarak adalah cara yang ampuh mencegah penularan Covid-19. Dalam masa pandemi sebaiknya kita perhatikan hal ini, menjaga jarak aman dari orang lain," jelas dia.

Reisa mengingatkan bahwa penularan virus Corona adalah melalui droplet atau percikan air liur dari seseorang yang terinfeksi tatkala ia batuk atau bersin. Bahkan saat ia berbicara seperti biasa.

Tanpa disadari, tatkala kita berbicara dengan orang lain ada percikan droplet yang keluar dari mulut lawan bicara. Maka kala kita tak menjaga jarak sebagaimana yang disarankan, maka bisa jadi akan tertular virus ini.

"Apalagi orang yang kita temui tidak kita ketahui pasti status kesehatannya. Maka sebaiknya dalam masa pandemi ini physical distancing ini harus kita terapkan secara baik," imbau Reisa yang mengenakam kemeja putih ini.

Jaga jarak ini juga demi mencegah penyebaran virus ini secara masif di masyarakat. Jaga jarak ini amat penting diterapkan kala kita menjenguk orang-orang yang sakit ataupun mengunjungi orang dengan kesehatan yang rentan.

"Mari kita biasakan untuk menjaga diri, tidak memegang anak-anak kecil apalagi bayi kalau kita bukan orang tuannya," ucap Reisa.

Reisa Broto Asmoro. (Foto: IG @reisabrotoasmoro)
Reisa Broto Asmoro. (Foto: IG @reisabrotoasmoro)

Reisa mencontohkan Jepang yang menganggap penanganan Covid-19 cukup baik tanpa harus karantina wilayah, yakni dengan melakukan deteksi dini dan social conformity.

Social conformity sendiri merupakan permintaan Pemerintah Jepang kepada warganya agar menghindari keramaian atau kontak dekat secara fisik dengan orang lain.

"Jadi menghindari bersalaman dengan banyak orang, kemudian menghindari agar tidak bertemu dengan banyak orang di ruang tertutup dan sempit. Anjuran ini sangat dipatuhi oleh banyak orang di sana," kata Reisa.

Pemerintah kembali mengumumkan data terbaru kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini, tercatat total kasus positif sebanyak 36.406 orang, kemudian 13.213 orang sembuh, dan 2.048 pasien COVID-19 meninggal dunia.

"Dari data yang kita dapatkan pada pemeriksaan spesimen hari ini. Kita dapatkan bahwa akumulasi kasus konfirmasi COVID-19 yang positif adalah sebanyak 1.111 orang, sehingga total menjadi 36.406 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri).

Yuri mengatakan penambahan pasien sembuh hari ini sebanyak 577, sehingga total pasien sembuh mencapai 13.213 orang. Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 48, sehingga jumlah kematian mencapai 2.048 kasus.

Baca Juga:

Kembali Angkut Penumpang, Begini Protokol Kesehatan Gojek

Selain itu, Yuri menuturkan persentase kesembuhan pasien hari ini sebesar 35,8 persen. Persentase kesembuhan pasien lebih tinggi dibandingkan persentase kematian yang berkisar 5,607 persen.

"Kalau kita perhatikan, data akumulasi sampai kondisi saat ini 35,8 persen sembuh, sedangkan kematian berada di kisaran 5,607 persen. Saudara-saudara, kasus sembuh total untuk hari ini sebanyak 577, sehingga kemudian total bisa menjadi 13.213. Meninggal 48 total menjadi 2.048," ucap Yuri. (Knu)

#Dokter Oz #COVID-19 #Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan