Setelah Jutaan Data Pengguna Bocor, Twitter Perbaiki Celah Keamanan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 09 Agustus 2022
Setelah Jutaan Data Pengguna Bocor, Twitter Perbaiki Celah Keamanan

Twitter Perbaiki Celah Keamanan. (Foto: pixabay/free-photos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEDIA sosial Twitter belum lama ini mengumumkan sudah menambal celah keamanan, setelah bocornya data 5,4 juta pengguna. Bahkan, data tersebut kabarnya sempat dijual di forum hacker senilai USD 30 ribu atau sekitar Rp 447 juta.

Celah kemanan tersebut memungkinkan siapa saja untuk memasukkan nomor telepon atau alamt email milik pengguna. Selain itu, celah tersebut juga bisa memungkinkan siapapun untuk mengetahui apakah informasi itu terhubung dengan akun Twitter yang sudah ada untuk kemudian diambil ID akun pengguna.

Peretas kemudian memakai ID tersebut ntuk menyedot semua informasi publik terkait akun. Celah itu dianggap berbahaya, karena dapat mengekspos identitas di balik akun dengan nama samaran atau akun alter.

Baca juga:

Twitter Uji Coba Fitur Status Mirip MySpace

Twitter menambal celah keamanan. (Foto: pixabay/alurean)

Celah tersebut memungkinkan para peretas untuk membuat database berisi profil 5,4 juta pengguna Twitter pada Desember 2021. Database tersebut berisi data-data penting pengguna, seperti nomor telepon, alamat email, jumlah followers, screen name, username, lokasi, URL foto profil, dan informasi penting lainnya.

Seperti yang dikutip dari lama engadget, Twitter mengatakan bahwa celah keamanan itu muncul akibat update untuk kodenya yang diunggah pada Juni 2021. Bug tersebut baru diketahui enam bulan kemudian oleh peneliti keamanan yang melaporkannya pada Twitter lewat program bug bounty.

Laporan bug bounty menyebutkan, bahwa celah keamanan tersebut bisa memberikan ancaman serius bagi pemilik akun private atau akun dengan nama samaran, serta bisa digunakan untuk membuat database yan berisi informasi penting si pengguna Twitter.

Namun, peringatan dari peneliti keamanan tersebut terbilang sudah terlambat. Karena, dalam rentang waktu enam bulan, peretas telah mengeksploitasi celah tersebut dan membuat database berisi alamat email, serta nomor telepon milik 5,4 juta pengguna Twitter.

"Kami merilis update ini karena kami tidak mampu mengonfirmasi setiap akun yang berpotensi terdampak, dan terutama memperhatikan orang-orang dengan akun samaran yang bisa ditargetkan oleh negara atau aktor lain," tulis Twitter seperti yang dikutip dari laman engadget.

Baca juga:

Twitter Uji Coba Tombol 'CC', Ini Fungsinya

Pihak twitter telah menambal celah keamanan. (Foto: pixabay/photomix-company)

Lebih lanjut pihak Twitter menjelaskan, bahwa bila kamu menjalankan akun twitter pseudonim atau memakai nama samaran, pihak Twitter memahami risiko yang bisa disebabkan oleh insiden tersebut dan sangat menyesalkan hal itu terjadi.

Media sosial burung biru tersebut mengatakan, bahwa pihaknya akan memberikan notifikasi secara langsung kepada pengguna yang terkena dampak kebocoran data tersebut. Namun, Twitter tidak dapat mengonfirmasi berapa jumlah pengguna yang terdampak.

Kendati password pengguna Twitter tidak ikut terekpos pada kebocoran data itu, Twitter mengimbau para pengguna untuk menaktifkan two-factor authentication. Sementara untuk pengguna yang ingin menyembunyikan identitasnya, Twitter menyarankan agar menggunakan alamat email atau nomor telepon yang private. (Ryn)

Baca juga:

Fitur Baru Twitter Menuai Protes dari Warganet, Ada Apa?

#Media Sosial #Twitter #Akun Twitter
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Fun
Kumpulan Ucapan Natal Cocok untuk WhatsApp dan Media Sosial
Kumpulan 25 ucapan Natal yang hangat dan menyentuh, cocok dibagikan di media sosial dan WhatsApp untuk keluarga, teman, dan rekan kerja.
ImanK - Rabu, 24 Desember 2025
Kumpulan Ucapan Natal Cocok untuk WhatsApp dan Media Sosial
Indonesia
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
X telah membayar denda Rp 80 juta ke pemerintah. Hal itu imbas dari konten pornografi yang tersebar di platform tersebut.
Soffi Amira - Minggu, 14 Desember 2025
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
Indonesia
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Kasus ini mencuat setelah dalam salah satu siaran di YouTube, Resbob melontarkan ucapan bernada penghinaan terhadap pendukung Persib dan masyarakat Sunda. Tayangan tersebut kemudian viral dan memicu kemarahan publik.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Indonesia
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Agar dilakukan revisi terhadap Undang-Undang ITE, agar konten dari buzzer yang berpotensi memicu kerusuhan dapat ditindak tanpa harus melalui delik aduan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
PP Tunas juga tidak hanya mengatur media sosial, tetapi juga mengatur seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) mengingat semua platform digital juga memiliki fitur komunikasi dengan orang tidak dikenal.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Indonesia
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Meutya Hafid menegaskan batas usia anak untuk akun media sosial dalam PP Tunas. PSE wajib mematuhi aturan atau menerima sanksi dari pemerintah.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
 Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Indonesia
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Pemprov akan menerapkan sanksi bagi pelaku pelanggaran dan menegakkan aturan secara konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Tidak ditemukan pernyataan resmi atau pemberitaan kredibel tentang Mark Zuckerberg yang mengaitkan konflik Iran-AS dengan matinya Google atau internet secara global.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Indonesia
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Akun media sosial terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta diperiksa. Polisi menyebutkan, ada sejumlah barang bukti yang ditemukan.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Bagikan