Serunya Kerja Sama Masyarakat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dalam Mengurangi Sampah di Laut


KLHK bersihkan laut (FOTO: ISTIMEWA)
SAMPAH laut menimbulkan permasalahan kompleks dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem, interaksi sosial, ekonomi, kesehatan, dan kualitas hidup masyarakat. "Sekitar 80% polusi laut termasuk di antaranya sampah laut berasal dari aktivitas darat," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Siti Nurbaya.
Meskipun penanganan sampah laut merupakan ranah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nurbaya menuturkan bahwa banyak pula anggota masyarakat yang turut serta dalam menangani permasalahan sampah laut. Berikut upaya masyarakat untuk menanggulangi sampah laut menurut Siti Nurbaya:
1. Larangan Menggunakan Tas Plastik di Toko Retail

Sampah plastik merupakan limbah yang paling sulit terurai. Ketika mereka hanyut ke laut, keberadaannya justru dapat membahayakan biota laut. Tak jarang kita mendengar kisah biota laut yang keracunan karena salah menyangka plastik sebagai makanannya.
Tak ingin sampah plastik meracuni hewan-hewan laut yang lucu, Pemerintah di Banjarmasin dan Papua melarang penggunaan kantung plastik bagi perusahaan retail. Sebagai gantinya, orang-orang Banjar akan menggunakan tas keranjang, Purun dan orang Papua memakai Noken.
Baca juga: Empat Langkah Kekinian Berkontribusi Kurangi Sampah Plastik
2. Indonesia Coastal Clean Up

Sampah tak hanya terombang-ambing di laut lepas tetapi juga pesisir pantai. Para turis biasanya meninggalkan "jejak" ketika berkunjung ke pantai. Jejak tersebut berupa tumpukan sampah yang menggunung. Untuk menguranginya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Lembaga Peduli Lingkungan Hidup bahu membahu membersihkan pesisir pantai.
3. Manajemen Sampah di Taman Nasional

Eksotisme Pulau Komodo tentu menjadi magnet tersendiri bagi turis. Sayangnya, tak semua turis memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga eksotisme tersebut. Ada begitu banyak turis yang membuang sampah sisa makanan mereka di pulau Komodo.
Masyarakat setempat pun mulai merasa cemas dan risih oleh sampah yang menggunung. "Pengumpulan tempat sampah dibawa keluar dari desa-desa yang ada di Pulau Komodo sebulan tiga kali sementara sampah di lokasi wisata di bawa setiap sebulan sekali. Sampah itu dibawa ke Labuan Bajo untuk di atur oleh KSU Trash Komodo.
Artikel lainnya: Seberapa Lama Sih Sampah-Sampah Ini Bisa Terurai?
4. Membersihkan Sungai-Sungai

Pada 23 Juni 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berkolaborasi dengan sejumlah stakeholders untuk kegiatan bertajuk Ciliwung Clean Up. Kegiatan tersebut menarik banyak orang untuk terjun langsung membersihkan sungai Ciliwung. Acara tersebut bahkan meraih rekor karena melibatkan 8433 orang. "Mereka berasal dari 33 kecamatan di sekitar sungai itu. Masyarakat yang terlibat dalam agenda tersebut adalah seluruh lapisan masyarakat mulai dari komunitas, pelajar, penduduk, organisasi, pegawai negeri sipil. (avia)
Baca artikel lainnya: Prihatin Sampah Kotori Destinasi Wisata Kota Cirebon
Bagikan
Berita Terkait
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?

Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih

Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi

Warga Jakarta Bakal Dibebaskan dari Retribusi Jika Pilah Sampah Secara Mandiri

Coldplay Rilis Vinyl dan CD 'Moon Music' dari Sampah Plastik Sungai Cisadane

Legislator Kebon Sirih Ingatkan Pembagian Daging Kurban Tak Pakai Kantong Plastik Hitam

Peneliti Sebut Kemasan Guna Ulang Bantu Kurangi Sampah Plastik

Sinergi Usaha Mikro Perempuan dengan Bank Sampah Perempuan Mikro Tingkatkan Pendapatan
