Sering Menaruh Dompet di Saku Belakang? Waspada Terkena Hip Pocket Syndrome


Dompet Ditaruh di Kantong Belakang Berbahaya. (Pixabay-Stevepb)
GAYA yang keren dan stylish sudah menjadi tuntutan semua pria untuk tampil perfect. Salah satu gaya yang sering dipilih pria, yaitu gaya yang kasual, minimalis, dan terkesan tidak ramai. Hal ini berbeda dengan kebanyaan perempuan. Mereka cenderung tidak keberatan dalam mengenakan pakaian yang ribet.
Menurut hasil beberapa survei, gaya pria yang kasual dinilai cukup stylish dan macho oleh kalangan perempuan. Biasanya pria menggunakan kemeja atau kaus, jeans, jam tangan, dan dompet yang ditaruh di kantong belakang. Fakta berbahayanya, ternyata salah satu kebiasaan menaruh dompet di kantong belakang ternyata bisa merusak saraf di tubuhmu.
Baca juga:
Melansir dari Halodoc, beberapa fisioterapis mengungkapkan bahwa dampak menaruh dompet di saku belakang akan merusak saraf sciatic di sekitar bokong. Kondisi ini dikenal sebagai Hip-pocket syndrome. Kondisi ini datang tanpa kamu sadari, biasanya seperti saat kamu sedang menyetir, bekerja sambil duduk , atau sekedar duduk santai saat makan diluar.

Hip Pocet Syndrome (HPS) terjadi akibat tekanan dompet pada saraf yang terletak di bagian pantat. Tekanan ini memengaruhi saraf tulang belakang, panggul, dan selangkangan. Panggul dan Pinggul merupakan fondasi dari tulang belakang, semua yang berada di fondasi tersebut akan terkena dampak dari teknan ini. Jika kamu menyimpan dompet di saku kanan, makan akan tercipta sisi kanan lebih tinggi dari sisi kiri. Posisi tulang punggung menjadi tidak seimbang.
Baca juga:
Tubuh akan secara otomatis berusaha melakukan penyesuaian kondisi, dengan cara menarik tulang punggung di sebelah kiri ke sisi dimana dompet berada, agar seimbang. Begitu jga ketika kamu menyimpan dompet di sisi lain, dua bagian tulang panggul akan berputar sedikit, karena tekanan terus menerus di satu sisi tubuh. Ini bisa memicu terjadinya disfungsi sendi sacroiliac. Dampak jangka panjang bisa mengakibatkan tekanan pada tulang punggung dan postur tubuh, hingga menimbulkan rasa sakit.

Pilihan pengobatan yang paling dianjurkan adalah fisioterapi. Fisioterapi merupakan satu jenis penanganan pertama yang disarankan bagi penderita sindrom piriformis atau Hip Pocket. Selain instirahat yang cukup, kamu juga dianjurkan untuk mengikuti serangkaian latihan fisik dan peregangan untuk mengurangi tekanan pada saraf sciatic. kamu juga bisa mencoba memberikan kompres dingin pada daerah yang nyeri untuk mengurangi peradaan dan nyeri.
Fisioterapi juga bertujuan untuk mengurasi rasa sakit dan menambah jangkauan gerakanmu. Obat-obatan juga menjadi opsi untuk menghilangkan sakit. Obat-obatan seperti pereda rasa sakit, pelemas otot (muscle relaxant), maupun suntikan kortikosteroid dan bius juga bisa diberikan jika dirasa perlu untuk meminimalisir rasa sakit. (Nic)
Baca juga:
Cek 4 Zodiak yang Terkenal Paling 'Bucin', Bisa Jadi Kamu Termasuk Salah Satunya!
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
