Umat Buddha Terbangkan Seribu Lampion di Percandian Muaro Jambi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 11 Mei 2017
Umat Buddha Terbangkan Seribu Lampion di Percandian Muaro Jambi
Seorang Biksuni menyalakan api pelita di altar Buddha di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (10/5) malam. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Sebanyak seribu buah lampion diterbangkan di kompleks situs Percandian Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (11/5) dini hari, jelang detik-detik perayaan Waisak 2561BE/2017.

Pelepasan lampion berbagai warna itu dilakukan tepatnya di pelataran Candi Gumpung yang merupakan bangunan candi utama yang terdapat di situs percandian terbesar di Indonesia itu.

Sebelum diterbangkan ke udara tepat pukul 02.30 WIB, umat Buddha memanjatkan doa untuk keselamatan agar bangsa Indonesia semakin maju dan dihindarkan dari segala konflik horizontal demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonsia (NKRI).

Gubernur Jambi Zumi Zola yang datang pada malam puncak perayaan Waisak itu juga turut menerbangkan lampion bersama umat Buddha yang hadir dari berbagai daerah di Provinsi Jambi.

Selain umat Buddha yang menerbangkan lampion itu, juga pengunjung dari berbagai daerah yang datang menyaksikan turut diberikan satu buah lampion secara gratis untuk diterbangkan bersama ke udara.

"Semoga dalam perayaan Waisak tahun ini diberikan ketenteraman dan kenyamanan antarumat beragama," kata Ching, salah satu umat Buddha yang datang ke kompleks percandian Muaro Jambi untuk melaksanakan ibadah.

Ia mengatakan dengan menerbangkan lampion menjadi simbol mengirim doa agar diberi keberkahan dalam setiap menjalankan aktivitasnya.

Sementara pengunjung yang datang tampak mereka ber-swafoto dengan latar cahaya pendar merah lampion.

Setelah menerbangkan lampion, kemudian umat Buddha melanjutkan dengan meditasi sebagai ritual dalam menyambut detik-detik Waisak yang dimulai tepat pukul 03.30 WIB.

Kompleks Percandian Muaro Jambi yang merupakan terluas di Indonesia itu pada beberapa abad silam adalah sebagai kampus atau pusat pendidikan ajaran Buddha.

Kawasan Percandian Muaro Jambi itu memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno. Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.

Sumber: ANTARA

#Hari Raya Waisak #Detik-detik Waisak #Buddha #Jambi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan