Merawat Ingat

Serangan Umum 1 Maret 1949, Ide Siapa?

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 01 Maret 2022
Serangan Umum 1 Maret 1949, Ide Siapa?

Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. (Foto: Wikimedia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SERANGAN Umum 1 Maret menjadi bagian dari kisah perjuangan Indonesia melawan kolonialisme. Aksi militer ini pernah difilmkan oleh Usmar Ismail dengan judul Enam Djam di Djogja. Kemudian Serangan Fajar (1982) dan Janur Kuning (1980). Dua film ini mengedepankan peran Suharto melakukan serangan ke Ibukota Indonesia saat itu, Yogyakarta, sebagi bukti bahwa militer Indonesia masih ada.

Ini yang kemudian menjadi kontroversi di masyarakat. Para pengamat sejarah menganalogikan bahwa kala itu Suharto yang berpangkat Letnan Kolonel, tidak mungkin membuat gerakan militer seperti itu, karena masih ada Jenderal Sudirman sebagai panglima. Kemudian persiapan gerakan militer secara luas dan bersinergi, sekaligus disiarkan ke dunia internasional.

Baca Juga:

Polda Metro Jaya Berlakukan Tilang Elektronik, Pelanggar tak Bisa Berkelit

serangan
Serangan Umum 1 Maret 1949 disetujui oleh Panglima Besar jenderal Sudirman. (Foto: Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta)

Dari Wikipedia dituliskan bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX (HB IX) di awal tahun 1949 melontarkan ide serangan militer besar-besaran pada posisi-posisi militer Belanda di kota Yogyakarta. Ide tersebut disampaikan ke panglima Jenderal Sudirman yang kemudian menyetujui aksi militer itu. Lantas HB IX bertemu dengan Letkol Suharto yang ditunjuk Jenderal Sudirman menjadi komandan lapangan. Serangan itu dilancarkan pada pukul enam pagi dan berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam yang membuat mata internasional terbuka. Kode serangan diberikan oleh Belanda, berupa sirene berakhirnya jam malam.

Diambil dari Cuplikan Sejarah Perjuangan TNI AD yang diterbitkan oleh Dinas Sejarah Militer TNI AD tahun 1972, menuliskan Suharto adalah inisiator Serangan Umum 1 Maret. Sementara pada buku Takhta untuk Rakyat (Mohammad Roem – 1982) sangat jelas yang menjadi penggagas aksi militer itu.

Ketika sirene berbunyi, serangan ini pun dilancarkan dengan pasukan Letkol Soeharto menyerang dari sektor barat sampai ke Malioboro. Kemudian di sebelah timur ada pasukan yang dipimpin oleh Ventje Sumual, lalu di sebalah selatan dan timur dipegang Mayor Sardjono, sektor utara di bawah Mayor Kusno. Sementara di wilayah kota pasukan Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki melakukan aksinya. (psr)

Baca Juga:

72 Tahun yang Lalu Universitas Indonesia Memulai Perkuliahannya

#Merawat Ingat #Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Bagikan