Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Lebih dari 70 Orang, Termasuk Bayi Baru Lahir


Ilustrasi warga Palestina tinggal di kamp pengungsi dengan fasilitas yang tidak memadai. /ANTARA/Anadolu/py
MerahPutih.com - Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza pada Kamis dini hari (20/3), menewaskan sedikitnya 71 orang, termasuk seorang bayi baru lahir, menurut laporan pejabat kesehatan setempat.
Serangan ini terjadi di wilayah utara dan selatan Gaza, hanya dua hari setelah gencatan senjata yang berlangsung hampir dua bulan runtuh, demikian seperti dilaporkan oleh Aljazeera.
Quds News Network melaporkan bahwa sekitar 20 orang tewas di Khan Younis akibat serangan yang menghantam sejumlah rumah warga. Di wilayah utara, serangan terhadap sebuah rumah keluarga di lingkungan as-Sultan, Beit Lahiya, menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan bahwa serangan intensif berlangsung pada waktu subuh, dengan sedikitnya 11 bangunan tempat tinggal rata dengan tanah. “Di antara korban terdapat bayi yang baru lahir, anak-anak, dan perempuan,” ujarnya.
Baca juga:
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Khalil Al-Daqran, menyebut lebih dari 710 warga Palestina tewas dan 900 lainnya terluka sejak serangan terbaru dimulai. Ia menambahkan bahwa sekitar 70 persen korban luka adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, seorang staf asing PBB tewas dan lima lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel yang menghantam fasilitas PBB di Gaza tengah pada Rabu. Kepala bantuan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengecam serangan tersebut dan menuntut investigasi serta pertanggungjawaban.
“Hukum internasional jelas: warga sipil dan pekerja kemanusiaan tidak boleh menjadi target,” ujarnya.
Israel juga kembali menguasai Koridor Netzarim di Gaza, yang memutus akses antara Gaza utara dan wilayah lainnya. Langkah ini memicu kekhawatiran akan operasi militer besar-besaran di tengah meningkatnya ketegangan.
Baca juga:
Israel Hentikan Gencatan Senjata, Serangan Baru Tewaskan Ratusan Warga Gaza
Di Yerusalem, ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa menentang kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dianggap mengabaikan keselamatan para sandera yang masih berada di Gaza. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Aktivis Klaim Kapal Kedua Armada Bantuan Gaza Global Sumud Flotilla Dihantam Serangan Drone

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral

Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional

Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat
