Sepak Terjang Hadi Tjahjanto, dari 'Udara' ke 'Tanah' Jawab Tantangan Baru Jokowi


Hadi Tjahjanto yang kini menjadi Kepala BPN saat masih menjabat Panglima TNI (Twitter @_TNIAU) (Twitter @_TNIAU)
MerahPutih.com - Sebagai prajurit TNI, kecemerlangan Hadi Tjahjanto memang tidak perlu diragukan lagi. Sosok yang mengawali kariernya sebagai penerbang pesawat angkut ringan itu pernah memegang tongkat komando tertinggi Panglima TNI.
Setelah purnatugas sebagai Panglima TNI pada 2021, Hadi Tjahjanto kini mendapat tantangan baru. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang pria kelahiran Malang, 8 November 1963 itu untuk menuntaskan permasalahan klasik pertanahan, sertifikasi tanah hak milik masyarakat, hingga mafia tanah.
Baca Juga
Petualangan Politik Raja Juli Sampai Akhirnya Jadi Wamen ATR/BPN
Jokowi memerintahkan Hadi untuk menggantikan Sofyan Djalil menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) setelah resmi dilantik di Istana Negara, Rabu (15/6) siang. Nama Hadi memang santer digadang-gadang akan masuk Kabinet Indonesia Maju setelah pensiun dari tentara.

Kedekatan Jokowi dengan Hadi memang sudah berlangsung lama, Pada tahun 2010 hingga 2011, ketika Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Hadi mendapat promosi dari Markas Besar TNI Angkatan Udara untuk menjadi Komandan Lanud (Danlanud) Adi Sumarmo, Solo.
Hadi melanjutkan karier di Badan SAR Nasional menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AU periode 2013—2015, sekaligus memperoleh pangkat bintang pertamanya sebagai marsekal pertama (marsma). Karier Hadi terus meroket hingga ditarik Jokowi ke Istana sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) dengan pangkat marsekal muda pada 2015.
Baca Juga:
Dilantik jadi Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto Punya Harta Rp 20,5 Miliar
Bernaung di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dilansir Antara, Hadi bertanggung jawab mengoordinasi pengamanan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya, termasuk para tamu negara setingkat kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat. Tahun 2016, Hadi kembali promosi menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan dengan pangkat bintang tiga (marsekal madya).
Kariernya terus menanjak dengan dipilih menjadi Kepala Staf TNI AU (KSAU) dengan pangkat bintang empat (marsekal) pada 2017. Puncaknya, Hadi belum genap setahun menjadi KSAU lalu ditunjuk Jokowi menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI periode 2017—2021.

Saat menjadi Panglima TNI, Hadi membuktikan dirinya berhasil ikut mengawal Pemilu 2019 berjalan aman dan kondusif. Tak hanya itu dia juga terlibat dalam penanganan pandemi COVID hingga pensiun.
Setelah purnatugas sebagai Panglima TNI, Hadi kembali mendapat kepercayaan dari Presiden Jokowi untuk mengawal kejuaraan balap internasional MotoGP Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai komandan lapangan. Gelaran MotoGP Mandalika pada Maret 2022 itu dianggap sukses, bahkan Hadi menerima penghargaan dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Selang beberapa bulan, Presiden Jokowi kembali memercayakan prajurit cemerlang itu sebagai anggota baru dalam kabinet. "Untuk Pak Hadi sebagai Menteri ATR BPN, karena beliau dulu sebagai mantan Panglima menguasai teritori dan kita juga tahu Pak Hadi kalau ke. Lapangan bekerjanya sangat getol," ujar Jokowi usai pelantikan
Kepala Negara mengharapkan Hadi sebagai kepala BPN segera menyelesaikan beragam masalah pertahanan di tanah air, proses distribusi sertipikat tanah gratis bagi jutaan rakyat Indonesia, termasuk masalah lahan di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. "Saya meyakini Pak Hadi memiliki kemampuan untuk itu," tutup Jokowi. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'

Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
