Seorang Taruna Tewas Dianiaya, Ketua STIP Pastikan Tidak Akan Cuci Tangan


Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan meninjau lokasi tewasnya taruna STIP Marunda Jakarta Utara pada Jumat (3/5/2024).ANTARA/ Mario Sofia Nasution.
MerahPutih.com - Seorang taruna angkatan satu (2023) berinisial P dari Bali tewas di kamar mandi kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), diduga karena dianiaya seniornya.
Kasus serupa pernah beberapa kali terjadi dan menewaskan taruna yang masih junior akibat aksi kekerasan tersebut pada 10 Januari 2017, kemudian pada 25 April 2014 . Lalu April 2015 dan pada 2008 yang tewas dianiaya senior.
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menegaskan budaya kekerasan atau aksi perpeloncoan senior kepada junior di kampus yang berada di bawah Kementerian Perhubungan tersebut, sudah hilang.
"Tidak ada budaya pelonco di kampus ini dan itu penyakit turun temurun yang sudah dihilangkan," kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Ahmad Wahid.
Baca juga:
Kematian Taruna STIP Diduga Akibat Dianiaya Senior
Ia mengatakan dirinya sudah satu tahun di kampus ini dan tidak ada budaya tersebut. Oleh karena itu, terhadap meninggalnya taruna tingkat satu berinisial P pada Jumat pagi di kampus itu, hal itu di luar kuasa dirinya karena kejadian terjadi di luar program yang dibuat kampus.
"Budaya itu sudah kami hilangkan, itu murni 'person to person'," kata Wahid.
Ia mengatakan, aksi tersebut terjadi di luar program belajar yang dibuat kampus dan terjadi di kamar mandi.
"Kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang terbukti melakukan penganiayaan dengan mengeluarkan pelaku," kata dia.
Baca juga:
Prabowo akan Bangun SMA Taruna Nusantara di Kalimantan
Ia menegaskan, STIP tidak akan cuci tangan atas tewasnya taruna tingkat satu kampus pelayaran tersebut.
"Kami tidak akan cuci tangan," katanya.
Aksi pelonco berbalut kekerasan yang dilakukan senior kepada junior di STIP Marunda Jakarta Utara bukan yang pertama terjadi dan sering terjadi. Tercatat, sudah 4 orang tewas akibat dianiaya senior. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
PBB Soroti Demo di Indonesia yang Diwarnai Kekerasan, Desak Investigasi Transparan dan Menyeluruh

Pemprov DKI Ingatkan Orang Tua Bekali Anak Ilmu dan Iman di Tengah Wacana Pemblokiran Gim Roblox

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk

Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab

Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor

Momen Akrab Prabowo dan SBY di Unhan, Kenang Masa Muda Bersama Saat Taruna

Politikus DPR Desak Polisi Desak Taman Safari Terkait Dugaan Eksploitasi Pemain Sirkus

Soal Bentrokan Rempang, DPR Minta Aparat Tak Bekingi Kekerasan
