Kematian Taruna STIP Diduga Akibat Dianiaya Senior


Gerbang Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda di Jakarta Utara.ANTARA/Mario Sofia Nasution. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kepolisian menerima laporan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) berinisial P meninggal dunia. Kejadian ini dilaporkan keluarganya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya(PMJ) menyatakan penanganan kasus taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara berinisial P(19) yang diduga dianiaya senior, ditangani Polres Metro Jakarta Utara.
"Kasus ini ditangani oleh Polres Jakarta Utara, kami dari Polda membackup pelaksanaannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra di Jakarta, Jumat (4/5).
Ia mengatakan, kedatangan dirinya ke kampus STIP Marunda untuk melakukan pengecekan lokasi kejadian perkara meninggalnya taruna angkatan 2023 dari Bali tersebut. Sejumlah orang ada dicurigai menjadi pelaku tapi akan dipastikan setelah semua keterangan dan bukti terkumpul
Baca juga:
Prabowo akan Bangun SMA Taruna Nusantara di Kalimantan
"Kami melakukan beberapa interview terhadap yang diduga pelaku maupun saksi yang lain dan harapannya nanti bisa sebagai bahan pendalaman," kata dia.Pihaknya langsung melakukan penelusuran dan koordinasi dengan pihak kampus dan memang benar bahwa korban adalah siswa dari STIP yang ada di Cilincing ini.
"Sebab meninggal masih kami telusuri dengan sejumlah pemeriksaan laboratorium secara forensik dan dilakukan pemeriksaan visum oleh dokter berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui sebab kematian korban," kata dia.
Ia menduga ada dugaan kekerasan yang dilakukan oknum senior tingkat dua dalam kegiatan yang menyebabkan korban tewas
"Ini yang dilakukan oleh senior seniornya terhadap anak atau korban tapi kami masih mendalami secara utuh bagaimana rangkaian peristiwanya," katanya.
Baca juga:
Panglima TNI Revisi Aturan Penerimaan Taruna, Tinggi Badan Diturunkan Menjadi 160 Cm
Kepolisian memeriksa 10 orang saksi untuk dimintai keterangan dan proses pemeriksaan masih terus berjalan untuk merangkai kejadian yang terjadi di lokasi tersebut.
Dari keterangan seluruh saksi yang ada nanti akan mengerucut pada pelaku yang melakukan aksi hingga menyebabkan korban meregang nyawa.
"Semua barang bukti akan dikumpulkan menjadi satu dan saya rasa akan clear CCTV menceritakan rangkaian peristiwa tersebut," Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
PBB Soroti Demo di Indonesia yang Diwarnai Kekerasan, Desak Investigasi Transparan dan Menyeluruh

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Pemprov DKI Ingatkan Orang Tua Bekali Anak Ilmu dan Iman di Tengah Wacana Pemblokiran Gim Roblox

Negara Salurkan Rp 354,09 Buat Kebutuhan Hidup Anak Yatim Piatu, Diberikan ke Anak di Bawah 18 Tahun

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk
