Senegal Kecam Unggahan Rekrutmen Sukarelawan Perang dari Kedubes Ukraina


Arsip - Seorang warga menyiapkan bom molotov untuk mempertahankan kota, di Uzhorod, Ukraina, Minggu (27/2/2022). (ANTARA/Reuters/Serhii Hudak/rwa)
MerahPutih.com - Perang antara Rusia dan Ukraina masih berkecamuk. Perang juga menarik banyak negara terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satunya didorong oleh seruan Ukraina untuk memberikan dukungan termasuk sukarelawan perang melawan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Senegal mengecam unggahan Facebook oleh kedutaan besar Ukraina pada Kamis (3/3), yang menyerukan sukarelawan Senegal untuk bergabung dalam perjuangannya melawan Rusia. Demikian kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Perekrutan sukarelawan, tentara bayaran dan petempur asing lain adalah ilegal di Senegal dan dapat dihukum menurut undang-undang, kata pernyataan itu.
Baca Juga:
PLTN Zaporizhzhia Terbakar Akibat Gempuran Rusia
Dikutip Antara, Duta Besar Ukraina Yurii Pyvovarov dipanggil ke kementerian itu untuk menjelaskan unggahan tersebut.
Setelah memverifikasi legitimasi unggahan itu, kementerian lalu meminta dubes untuk menghapusnya. Belum jelas apakah tindakan tambahan akan diambil.
Para pejabat Ukraina telah membuat seruan serupa di negara lain, beberapa di antaranya telah dijawab.
Media lokal di Jepang melaporkan pada Selasa bahwa puluhan pria telah mendaftar sebagai sukarelawan melalui sebuah perusahaan yang berbasis di Tokyo.
Baca Juga:
Uni Eropa Ingin Lepas Ketergantungan Energi dari Rusia
Senegal adalah salah satu dari 17 negara Afrika yang abstain dari pemungutan suara PBB yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan menyerukan Moskow untuk segera menarik pasukannya.
Resolusi itu disahkan pada akhir sesi darurat Majelis Umum yang diadakan oleh Dewan Keamanan dan saat pasukan Rusia menggempur kota-kota Ukraina dengan serangan udara dan pengeboman, yang memaksa ratusan ribu orang mengungsi. (*)
Baca Juga:
PLTN Ukraina Terbakar Akibat Invasi, Rusia Klaim Radiasi Nuklir Masih Aman
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia
