Selamat dari Tragedi Penembakan, Donald Trump: Saya Seharusnya Sudah Mati

Soffi AmiraSoffi Amira - Selasa, 16 Juli 2024
Selamat dari Tragedi Penembakan, Donald Trump: Saya Seharusnya Sudah Mati

Trump sebut ia seharusnya sudah mati. (Foto: Partai Republik AS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Donald Trump memberikan wawancara pertamanya setelah menjadi sasaran percobaan pembunuhan di rapat umum di Pennsylvania, pada Sabtu (14/7) waktu setempat.

Melalui wawancaranya bersama The New York Post dan The Washington Examiner pada Minggu (15/7), saat di pesawat pribadinya menuju Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Trump berkata: "Saya tidak seharusnya berada di sini, saya seharusnya sudah mati."

Calon presiden AS itu segera dilarikan dari panggung di rapat umum di Butler, Pennsylvania. Akibat insiden tersebut, telinganya terkena peluru, menurut Dinas Rahasia AS, Sabtu (14/7).

Satu orang di kerumunan tewas dan dua lainnya luka parah akibat tembakan tersebut. Kemudian, pelaku penembakan dibunuh oleh personel Dinas Rahasia, menurut laporan pihak berwenang.

Baca juga:

Trump Umumkan J.D. Vance sebagai Calon Wakil Presidennya

Trump sebut Tuhan telah menyelamatkan dirinya. (Foto: Partai Republik AS)
Trump sebut Tuhan telah menyelamatkan dirinya. (Foto: Partai Republik AS)

Pada wawancara tersebut, Trump, yang menurut Post mengenakan perban di telinganya, menyebut penembakan itu sebagai pengalaman yang sangat surealis.

“Dokter di rumah sakit mengatakan ia belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya, dia menyebutnya sebuah keajaiban,” katanya.

Trump memuji Secret Service dan mengatakan, mereka menembaknya dengan satu tembakan tepat di antara kedua matanya. Pelaku penembakan pun akhirnya berhasil teridentifikasi, yaitu Thomas Matthew Crooks, seorang pria berusia 20 tahun dari Bethel Park, Pennsylvania.

Foto-foto Trump yang terluka akibat insiden itu pun masih beredar luas hingga saat ini.

Baca juga:

Trump Kembali Muncul di Publik Setelah Penembakan, Sapa Pendukung Sambil Tersenyum

"Banyak orang mengatakan itu adalah foto paling ikonik yang pernah mereka lihat," kata Trump kepada Post.

"Mereka benar, dan saya tidak meninggal. Biasanya Anda harus meninggal untuk mendapatkan foto yang ikonik."

Meski berada di tengah persaingan panas, Presiden AS, Joe Biden, menyerukan persatuan di pemilihan presiden tahun ini. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya, Minggu(15/7) waktu setempat.

"Kita tidak bisa, kita tidak boleh menempuh jalan ini di Amerika. Retorika politik di negara ini telah menjadi sangat panas," kata Biden. "Sudah waktunya untuk mendinginkannya." (waf)

#Donald Trump #Penembakan #Pilpres AS #Kasus Penembakan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Lifestyle
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Rush Hour 4 akhirnya maju dengan Paramount sebagai distributor. Jackie Chan dan Chris Tucker kembali, sementara Brett Ratner memimpin penyutradaraan setelah intervensi Presiden Donald Trump.
ImanK - Kamis, 27 November 2025
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Dunia
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
AS juga menuding para pemimpin Ikhwanul Muslimin telah lama memberikan dukungan material kepada Hamas.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Olahraga
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
Presiden AS, Donald Trump, menunggah video AI Cristiano Ronaldo. Ia bermain sepak bola bersama Ronaldo di Gedung Putih.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
Olahraga
Heboh Cristiano Ronaldo Makan Malam Bareng Donald Trump, Ternyata Temani Mohammed bin Salman
Cristiano Ronaldo diundang makan malam bersama Presiden AS, Donald Trump. Ronaldo menemani Mohammed bin Salman.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Heboh Cristiano Ronaldo Makan Malam Bareng Donald Trump, Ternyata Temani Mohammed bin Salman
Dunia
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
“Rencana ini tidak memaksa Ukraina mengakui Krimea dan Donbas sebagai wilayah Rusia.”
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Dunia
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Para pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) mulai melaporkan kelelahan.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
  Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Dunia
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Lokasi yang disiapkan berada di Novaya Zemlya, kawasan Arktik Rusia, yang secara historis pernah digunakan untuk uji coba terakhir senjata nuklir ketika masih tergabung dalam negara Uni Soviet pada media 1990-an silam.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Dunia
Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Yamagami mengaku bersalah atas dakwaan yang dibacakan jaksa.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Bagikan