Selain Donald Trump, Beberapa Pemimpin Negara Ini Juga Pernah Dimakzulkan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Januari 2020
Selain Donald Trump, Beberapa Pemimpin Negara Ini Juga Pernah Dimakzulkan

Selain AS beberapa negara lain juga pernah memakzulkan presidennya (Foto: unsplash/Jose Moreno)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PRESIDEN AS Donald Trump menjadi presiden keempat dalam sejarah kepresidenan Amerika Serikat yang pernah dimakzulkan oleh DPR AS. Diduga melakukan penyalahgunaan kekuasaan, DPR AS resmi memakzulkan presiden Trump terhitung per 18 Desember 2019.

Namun Trump bukan satu-satunya presiden AS yang pernah dimakzulkan. Ada tiga presiden AS lainnya yang ternyata juga pernah dimakzulkan, di antaranya adalah Andrew Johnson (1868), Richard Nixon (1974), dan Bill Clinton (1998). Namun Johnson dan Clinton masing masing gagal dimakzulkan karena kekurangan dukungan suara pemakzulan di DPR AS, sementara Nixon terlebih dulu memilih mengundurkan diri sebelum DPR mulai memungut suara untuk memakzulkan dirinya.

Baca juga:

Trump Anggap Upaya Pemakzulan Sebagai 'Kudeta Bunuh Diri' Demokrat

Pemakzulan presiden tidak hanya terjadi di AS saja, di beberapa negara lain juga pernah memakzulkan presidennya termasuk Indonesia. Negara mana saja, dan siapa saja presiden yang pernah dimakzulkan? Berikut beberapa di antaranya.

1. Indonesia, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Selain Donald Trump, Beberapa Pemimpin Negara Ini Juga Pernah Dimakzulkan
Gus Dur pernah dimakzulkan karena dituduh menyalahgunakan dana (foto: gusdur.net)

Presiden keempat Indonesia ini juga pernah dimakzulkan lewat sidang MPR tahun 2001. Gus Dur dituding menyalahgunakan Dana Yanatera Bulog dan bantuan dana dari Sultan Brunei Darussalam.

Saat itu mendiang Gus Dur juga punya banyak lawan politik di dalam negeri yang memang ingin menjatuhkan Gus Dur karena menghapus orang-orang dari rezim lama yang memegang sektor-sektor penting pemerintahan dan lembaga negara.

2. Rusia, Boris Yeltsin

Selain Donald Trump, Beberapa Pemimpin Negara Ini Juga Pernah Dimakzulkan
Boris Yeltsin menjadi presiden pertama Rusia dan presiden pertama yang dimakzulkan negara tersebut (foto: britannica)

Setelah era Uni Soviet, Boris Yeltsin adalah presiden pertama Rusia yang menjabat kala itu. Pertama menjabat pada 1991, kala itu Yeltsin harus menghadapi berbagai tekanan politik dari kaum komunis garis keras.

Akhirnya, pada Maret 1993 Yeltzin dimakzulkan, alasannya karena Yeltsin ingin memperbaiki ekonomi negara yang terguncang dengan mendorong pasar bebas.

Sayangnya keputusan itu ditentang oleh kongres wakil rakyat, membuat Yeltsin ingin membentuk kongres baru. Imbasnya pemerintahan Yeltsin hampir dikudeta, namun digagalkan oleh militer yang setia pada pemerintahan Yeltsin.

Pada September 1993 dan 1999 Yeltsin kembali menghadapi tuntutan pemakzulan, namun keduanya tetap gagal karena tidak mendapat cukup suara.

3. Korea Selatan, Geun-Hye

Selain Donald Trump, Beberapa Pemimpin Negara Ini Juga Pernah Dimakzulkan
Park Geun-Hye adalah presiden wanita pertama Korsel sekaligus presiden pertama yang dimakzulkan di negara tersebut (foto: matamatapolitik)

Park Geun-Hye menjadi presiden kesebelas Korsel sekaligus presiden wanita pertama di negara tersebut. Pilihan Partai Saenuri tersebut berhasil memenangkan pemilu 2012 dengan keunggulan 51,6 persen suara.

Namun Geun-Hye dituduh melakukan korupsi dengan bantuan teman lamanya Choi Soon-sil. Ia menyalahgunakan hubungannya dengan Geun-Hye untuk memaksa konglomerat besar negara itu menyumbangkan jutaan dolar ke yayasan yang didirikan untuk mendukung Geun-Hye.

Geun-Hye menjadi presiden pertama Korsel yang dimakzulkan, beliau pun mengakui perbuatannya dan akhirnya dihukum hingga 24 tahun penjara, namun pada 2018 lalu hukuman untuk Geun-Hye ditambah menjadi 32 tahun penjara. Geun-Hye didakwa menggunakan uang negara sebesar Rp 42 miliar untuk keperluan pribadi dan memenangkan partainya dalam Pemilu 2016 di Korea Selatan. (Drw)

Baca juga:

229 Anggota DPR AS Sepakat Makzulkan Donald Trump

#Donald Trump #Presiden #Presiden RI #Presiden Rusia #Rusia #Korea Selatan #Presiden Korea Selatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Dunia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon
Wisnu Cipto - 1 jam, 57 menit lalu
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dibebaskan oleh AS dari tarif 19 persen tersebut, alias menjadi 0 persen atau bebas tarif.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Dunia
Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal jelajah strategis ke permukaan Laut Kuning hanya sehari sebelum Presiden AS Donald Trump tiba di Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri KTT APEC.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Lifestyle
Kisah Smile of Silla, Ubin Kuno yang Jadi Wajah Resmi APEC 2025
Dianggap mencerminkan semangat panjang Silla yang abadi sehingga dipilih sebagai lambang resmi APEC 2025.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Kisah Smile of Silla, Ubin Kuno yang Jadi Wajah Resmi APEC 2025
Indonesia
Presiden Prabowo Dipastikan Terbang ke Korea Selatan Hadiri KTT APEC
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) digelar di Gyeongju pada 31 Oktober–1 November.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Presiden Prabowo Dipastikan Terbang ke Korea Selatan Hadiri KTT APEC
Indonesia
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meninggalkan Malaysia, Senin pagi seusai menghadiri sejumlah pertemuan di sela KTT Ke-47 ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Minggu (26/10).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Indonesia
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Presiden AS, Donald Trump, melempar pujian untuk kepemimpinan negara ASEAN. Hal itu ia ungkapkan saat pidato di KTT ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Indonesia
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Presiden AS, Donald Trump, memuji Prabowo karena dianggap membantu amankan perdamaian di Timur Tengah. Hal itu ia ungkapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Bagikan