Headline

Sektor Pangan Ciptakan Potensi Lapangan Kerja

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 15 November 2017
Sektor Pangan Ciptakan Potensi Lapangan Kerja

Rahmat Gobel (kiri) bersama Direktur INDEF Enny Sri Hartati (kanan) saat menjadi pembicara pada diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta (FOTO/Ant/Vitalis Yogi Tri)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Sektor pangan dapat menjadi alternatif bagi pencari kerja. Menurut mantan menteri perdagangan yang juga Chairman Panasonic Gobel Group, Rahmat Gobel banyak potensi lapangan kerja yang bisa diciptakan salah satunya industri di sektor pangan.

Rahmat Gobel mengatakan penyerapan tenaga kerja diakui kian menurun setiap tahun namun tantangan tersebut bisa disiasati dengan pengembangan industri sektor pangan terutama di pedesaan.

"Banyak potensi lapangan kerja yang bisa kita ciptakan misalnya sektor industri pangan, baik itu dari pertanian, kelautan dan perikanan serta perkebunan," kata Rahmat Gobel dalam diskusi di Jakarta, Rabu (15/11).

Rahmat Gobel sebagaimana dilansir Antara menjelaskan pemerintah saat ini tengah gencar membangun infrastruktur untuk mengurangi biaya logistik dari Indonesia bagian barat ke timur sehingga bisa mendorong potensi perekonomian di desa-desa.

Menurut Gobel, turunnya penyerapan tenaga kerja salah satunya disebabkan kondisi perekonomian dalam negeri yang lesu. Namun, kondisi tersebut juga dialami negara lain dilihat dari turunnya beberapa harga komoditas, seperti batubara yang tentunya memengaruhi ekspor dan pendapatan Indonesia.

Meski begitu, Rahmat optimistis jika sektor pangan dikembangkan dari desa akan menyerap tenaga kerja informal.

Ia juga memandang banyaknya toko ritel yang tutup berdampak pada sedikitnya lapangan kerja dan turunnya penyerapan tenaga kerja.

"Jangan dilihat dengan tutupnya ritel, sudah merah sekali keadaannya. Masih banyak potensi yang belum digali. Infrastruktur sudah ada, tinggal bagaimana mengubah persoalan ini menjadi peluang ke depan," ungkapnya.

Ada pun Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2017 mencapai 7,04 juta orang Pada Agustus 2017, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di perkotaan sebesar 6,79 persen sedangkan TPT di perdesaan sebesar 4,01 persen. Dibanding setahun yang lalu, TPT wilayah perdesaan menurun 0,50 poin, sementara peningkatan terjadi di perkotaan sebesar 0,19 poin.

Kemudian, apabila TPT dilihat menurut provinsi, pada Agustus 2017 TPT tertinggi tercatat ada di Provinsi Maluku sebesar 9,29 persen dan TPT terendah di Provinsi Bali sebesar 1,48 persen.(*)

#Rahmat Gobel #Data Pangan #Badan Pusat Statistik (BPS) #Janji 10 Juta Lapangan Kerja
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Bantah Rumor Kelangkaan, Pramono Anung Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Akhir Oktober
Pramono juga melaporkan bahwa proses belajar-mengajar di Jakarta tetap berjalan lancar
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Bantah Rumor Kelangkaan, Pramono Anung Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Akhir Oktober
Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Berita
Ketahanan Pangan Jadi Prioritas, Prabowo Siapkan Rp 164 Triliun di RAPBN 2026
Presiden RI, Prabowo Subianto, menyiapkan RP 164 triliun di RAPBN 2026. Ketahangan pangan akan menjadi prioritas Prabowo.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Ketahanan Pangan Jadi Prioritas, Prabowo Siapkan Rp 164 Triliun di RAPBN 2026
Indonesia
Menko Pangan Sentil Lambatnya Penyaluran Beras SPHP, Minta Perbanyak Bazar
Zulhas juga memastikan bahwa saat ini stok beras di gudang Bulog masih dalam kondisi aman, yakni sekitar 3,9 juta ton
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 13 Agustus 2025
Menko Pangan Sentil Lambatnya Penyaluran Beras SPHP, Minta Perbanyak Bazar
Indonesia
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen (y-on-y).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Indonesia
Toko Moderen di Solo Masih Jual Beras Oplosan, Dinas Kota Cuma Bisa Lapor ke Pemerintah Provinsi
Badan Pangan Nasional berharap satu bulan lagi bisa selesaikan masalah beras premium. Di mana harga beras umum juga akan diatur HET.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Toko Moderen di Solo Masih Jual Beras Oplosan, Dinas Kota Cuma Bisa Lapor ke Pemerintah Provinsi
Indonesia
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Fenomena ini diartikan sebagai masyarakat yang hanya datang ke pusat perbelanjaan, tetapi jarang melakukan pembelian.
Frengky Aruan - Sabtu, 26 Juli 2025
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Indonesia
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin ekstrem yang mengacu pada garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2,15 dolar AS (PPP 2017) per kapita per hari, tercatat sebesar 0,85 persen atau 2,38 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Indonesia
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta orang dibandingkan dengan September 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Indonesia
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan semakin kecil.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Bagikan