Sekjen PDIP Bantah Ada Pertemuan dengan Megawati Setelah Kaesang Gabung PSI
                Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.Foto: MP/Ponco
MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah adanya pertemuan petinggi partai setelah putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Pertemuan itu tidak ada. Mungkin yang dimaksudkan Tim Mawar," kata Hasto di sela-sela diskusi bertajuk "Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat" di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/9).
Baca Juga
Kaesang Masuk PSI, PDIP Singgung Karier Politik Jokowi Sejak Wali Kota hingga Presiden
Mengenai masuknya Kaesang ke PSI, Hasto juga menjawab hal itu tidak berpengaruh pada partai berlambang Banteng moncong putih.
Dia menegaskan PDIP memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang menjadi landasan partai untuk bergerak.
Baca Juga
"Nanti, tolong kasih AD/ART, ya. Biar wartawan memahami AD/ART dan peraturan partai," jelas Hasto. (Pon)
Baca Juga
Gabungnya Kaesang ke PSI Dinilai Sebagai Penegasan Jokowi Dukung Prabowo
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
                      Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
                      Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
                      Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
                      Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
                      PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
                      PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
                      Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
                      Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
                      Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad