Sekilas Mengenal Sejarah Perum Percetakan Negara Republik Indonesia

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 26 Agustus 2017
Sekilas Mengenal Sejarah Perum Percetakan Negara Republik Indonesia

Gedung PNRI tempo doeloe (Foto: pnri.co.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Sebagai perusahaan yang mendapat kepercayaan mencetak uang, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang.

Sejak proklamasi sampai masa revolusi fisik, Perum PNRI tak hanya mencetak uang rupiah tapi juga mata uang asing. Selain mencetak Oeang Republik Indonesia sebagai mata uang pertama yang dimiliki RI, juga pernah mencetak uang kertas Gulden Belanda dan uang Jepang hingga 1956.

"PNRI mencetak uang Belanda dan Jepang sampai tahun 1956 dan pada 1958 mulai beralih ke Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia)," kata Direktur Keuangan dan Produksi Perum PNRI Satrijo Sigit Wirjawan kepada Antara di Jakarta, Sabtu (26/8).

Uang hasil cetakan PNRI tersebut mulai dari Oeang Republik Indonesia (ORI) hingga Gulden Belanda dan De Japansche Regeering, yaitu uang kertas Jepang yang sah sebagai alat pembayaran saat negara tersebut menjajah Indonesia, dipajang di meja kaca di lantai dua kantor pusat Perum PNRI di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Menurut dia, pencetakan mata uang asing tersebut dilakukan sejak 17 Oktober 1945. Tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai HUT PNRI.

Sejak pencetakan mata uang beralih ke Perum Peruri, PNRI hanya mencetak berbagai dokumen negara seperti Berita Negara, Tambahan Berita Negara, buku-buku peraturan, baik departemen maupun non-departemen, Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara.

Juga mencetak surat suara pemilu, formulir sensus, naskah soal ujian dan laporan-laporan lembaga tertinggi/tinggi negara, ijazah dan lainnya.

Bahkan saat ini Perum PNRI melayani juga produk percetakan umum yang diterima dari BUMN, swasta maupun masyarakat luas pada umumnya misalnya kalender, Al Quran hingga kemasan produk.

Berdasarkan laman resmi pnri.co.id menjelaskan Percetakan Negara berdiri sejak zaman pemerintahan Belanda pada 1809 dengan nama "Lands Drukkerij", sebelum namanya menjadi Percetakan Negara Republik Indonesia (1950), Perum PNRI telah mengalami beberapa kali perubahan nama.

Pada 1942 namanya adalah "Gunseikanbu Inatsu Kojo (GIK)"; dan kemudian di tahun 1945 berubah menjadi Percetakan Republik Indonesia (PRI).

Melalui sebuah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1991, PNRI menjadi sebuah Perusahaan Umum (Perum) milik negara, yang mengemban fungsi, baik sebagai pendukung pembangunan nasional (agent of development) maupun sebagai unit ekonomi (profit center).(*)

#BUMN #Uang Kuno #Uang Baru #Rupiah
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Faktor Yang Bisa Bikin Redenominasi Rupiah Gagal Versi Analis Ekonomi Politik
diskursus publik sering kali terjebak pada aspek teknis tanpa memahami prasyarat makro, institusional dan perilaku yang menentukan keberhasilan redenominasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Faktor Yang Bisa Bikin Redenominasi Rupiah Gagal Versi Analis Ekonomi Politik
Indonesia
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Menggadaikan aset BUMN berarti menempatkan kepentingan negara dalam posisi yang rentan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Indonesia
Begini Tahapan Redenominasi, Butuh Waktu 6 Tahun
rencana ini memerlukan proses yang sangat panjang. Ia menyebut, butuh waktu 5-6 tahun untuk menerapkan redenominasi
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Begini Tahapan Redenominasi, Butuh Waktu 6 Tahun
Indonesia
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Hingga 31 Oktober 2025, peningkatan kinerja operasional Pertamina terukur jelas dengan tren positif.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Indonesia
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Penyelamatan Garuda, dimulai dari sektor operasional yang selama ini membebani keuangan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 15 November 2025
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Indonesia
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
residen Prabowo Subianto juga telah mengumumkan rencana memangkas jumlah perusahaan BUMN dari 1.000 perusahaan menjadi hanya 200 perusahaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
Indonesia
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Suntikan dana tersebut akan memperkuat struktur permodalan dan memastikan keberlanjutan pencatatan saham Garuda di Bursa Efek Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Indonesia
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat ini sedang membuat peraturan menteri perdagangan (Permendag) mengenai distribusi Minyakita
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
Indonesia
Menkeu Purbaya: Kewenangan Pelaksanaan Redenominasi Rupiah Berada di Bank Sentral
RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) merupakan RUU luncuran yang rencananya akan diselesaikan pada 2027
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Menkeu Purbaya: Kewenangan Pelaksanaan Redenominasi Rupiah Berada di Bank Sentral
Indonesia
Istana Tegaskan Waktu Pemberlakuan Redenominasi Rupiah Masih Jauh
Pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) yang ditargetkan rampung pada tahun 2027.
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Istana Tegaskan Waktu Pemberlakuan Redenominasi Rupiah Masih Jauh
Bagikan