Sejarah April Mop, Awas Kena Gocek di Hari Prank Sedunia


Sejarah April Mop, Awas Kena Gocek di Hari Prank Sedunia (Pexel/Rodolfo Quirós)
MerahPutih.com - Trik, tipuan, atau kejahilan. Itulah yang ada di kepala orang-orang ketika memasuki hari pertama bulan April, atau dikenal dengan istilah April Mop alias April Fool’s Day.
Budaya pop ini dirayakan di seluruh dunia setiap 1 April. Pada April Mop, orang-orang akan berlomba-lomba membuat lelucon, prank, atau berbohong untuk bahan hiburan lucu-lucuan. Tradisi panjang ini sudah dilakukan sejak dahulu.
Baca juga:
Sejarah April Mop
Secara bahasa April Mop terdiri dari dua kata. Kata April merujuk pada bulan keempat di tahun Masehi dan Mop diambil dari bahasa Belanda, berarti lelucon atau candaan.
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan tradisi April Mop ini berawal, tetapi diperkirakan dimulai di Prancis pada 1582. Beberapa sumber mengklaim, Konsili Trente Tahun 1563 memerintahkan Prancis beralih dari Kalender Julian ke Kalender Gregorian.
Menurut perhitungan Kalender Julian, tahun baru dimulai pada sekitar 1 April, sementara tahun baru di Kalender Gregorian adalah 1 Januari. Pengumuman yang belum merata itu membuat sebagian orang Perancis salah merayakan hari penting perayaan tahun baru masih berdasarkan kalender Julian.
Baca juga:
Makanya, masih banyak orang yang melakukan perayaan tahun baru sepanjang akhir Maret hingga 1 April. Kelompok inilah korban “April Fools” yang pertama. Mereka menamai dirinya sebagai orang mudah tertipu atau "Gullible person".
Pada belahan dunia lainnya, April Mop disebut mirip dengan perayaan festival Hilaria dari Roma kuno. Namun, tradisi itu diadakan pada 25 Maret. Tradisi Hilaria menurut Britannica adalah tradisi keagamaan Romawi.
Festival Hilaria digambarkan sebagai hari kegembiraan. Kegembiraan di Kultus Cybele-Attis dan di Kultus Isis-Osiris, masing-masing pada 25 Maret dan 3 November. Semuanya merupakan rangkaian agenda dalam festival Cybele.
Baca juga:
Bukan Jadi Hal Menyenangkan, Lelucon April Mop ini Malah Berakhir Buruk
Seiring perkembangan zaman, April Mop terus meluas dan mulai diadopsi masyarakat Eropa pada abad ke-18. Misalnya di Skotlandia, mereka merayakannya April Mop selama dua hari.
Pada hari pertama dirayakan dengan “berburu gowk”, orang-orang dikirim untuk keperluan palsu (gowk adalah kata untuk burung kukuk, simbol untuk orang bodoh). Hari kedua dengan Tailie, mereka mengenakan ekor palsu atau tanda “tendang aku” pada orang-orang. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Satu Keluarga Kena Teror Gaib Gara-Gara Bapak Selingkuh, Saat Pelakor Lebih Menyeramkan dari Kuntilanak

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
