Sehari Tambah 43 Kasus COVID-19, Pemkot Solo Test Swab Massal di Balai Kota
Pemkot Solo mengadakan test swab massal di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/7). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo mencatat rekor penambahan jumlah kasus selama sehari, yakni sebanyak 43 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 orang merupakan tenaga kesehatan (nakes).
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, jumlah pasien COVID-19 di Solo terus mengalami peningkatan singnifikan. Total ada tambahan pasien sebanyak 43 orang selama sehari.
Baca Juga:
"Total pasien COVID-19 di Solo saat ini sebanyak 166 orang. Dari jumlah tersebut klaster mahasiswa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) paru UNS (Universitas Sebelas Maret) Surakarta," ujar Ning sapaan akrabnya pada Merahputih.com, Sabtu (18/7).
Ia mengatakan, tambahan pasien ini hasil tracking sejumlah klaster yakni penjual tahu kupat, kasus anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Syamsul Bahri yang meninggal, hingga pasien dengan pengawasan (PDP) yang naik kelas hingga hasil tracing dan tindaklanjut rapid test mandiri yang dilakukan masyarakat.
"Jumlah kasus bisa saja bertambah mengingat tracking terus masih terus berlangsung," kata dia.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo Ahyani mengatakan, tren kasus COVID-19 pada akhir-akhir ini terus meningkatan. Untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, Solo Pemkot Solo mengadakan test swab massal di Pendapi Balai Kota.
"Kami sediakan test swab gratis sebanyak 1.350 orang dari hasil kerja sama kerja sama dengan BNI dan PT Pertamina Bina Medika IHC," kata dia.
Baca Juga:
Ada Perbedaan Swab Pertama dan Kedua, Ini Hasil Tes COVID-19 Ketiga Karyawan RRI Surabaya
Terkait mulai masifnya masyarakat umum yang terpapar, Ahyani mengatakan, Pemkot akan memperketat lagi pengawasan termasuk mematangkan perwali yang memuat sanksi tegas bagi masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker.
"Sekarang yang penting menjaga kalangan rentan seperti orangtua dan anak-anak agar tidak tertular. Kami perlu meningkatkan kewaspadaan," tutup Ahyani. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD
Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal
Gelombang Arus Mudik Dimulai, CFD Solo Diliburkan 2 Pekan
Arus Mudik Lebaran 2025, Kota Solo Bakal Dilintasi 8,3 Juta Kendaraan