Sedentary Lifestyle, Gaya Hidup Bikin Banyak Penyakit

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 08 Mei 2024
Sedentary Lifestyle, Gaya Hidup Bikin Banyak Penyakit

Sedentary lifestyle membuat seseorang bisa terkena penyakit. (Foto: Unspalsh/Adrian Swancar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kurang gerak dalam menjalani hari-hari tidak baik untuk kesehatan. Ilmu medis menyebut gaya hidup seperti ini dengan istilah sedentary lifestyle. Intinya gaya hidup ini minim aktivitas fisik dan bakal bikin kamu terkena banyak penyakit.

Sedentary lifestyle dapat menyerang siapa saja, tapi perempuan lebih sering ditemukan menganut gaya hidup ini. Mereka yang memiliki gaya hidup ini lebih memilih duduk dan berbaring ketimbang aktif seperti berolahraga dan bersih-bersih.

Sedentary lifestyle berbahaya bagi tubuh karena kurang gerak dapat menimbulkan sejumlah penyakit. Berikut dampat negatif sedentary Lifestyle seperti dikutip dari laman Alodokter:

1. Imunitas tubuh melemah

Kurang gerak mengganggu imunitas tubuh. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tidak aktif bergerak selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan menyebabkan sistem imunitas tubuh lemah. Alhasil, tubuh akan mudah terserang berbagai macam penyakit dan virus.

Baca juga:

Skizofrenia, Gangguan Mental yang Bikin Pikiran Kacau

2. Obesitas

Tidak aktif bergerak membuat kalori yang masuk tubuh tidak terbakar, sehingga lemak akan menumpuk. Sebuah penelitian bahkan mengklaim bahwa duduk selama 8 jam sehari memperbesar peluang mengalami obesitas.

3. Terkena diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 mengintai para pelaku sedentary lifestyle. Sebab minimnya aktivitas fisik dapat memicu terjadinya resistensi insulin. Hal ini menyebabkan gula di dalam darah menumpuk dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

4. Sakit jantung

Malas bergerak mengakibatkan adanya peningkatan tekanan darah dan kolesterol tubuh. Tekanan darah tinggi memicu terjadinya penyempitan pembulu darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

5. Gangguan mental

Pelaku sedentary lifestyle yang sangat malas berakvitas biasanya akan sering berada di rumah. Hal ini justru membuat mereka tertekan karena tidak melakukan aktivitas yang menyenangkan.

Baca juga:

Rasialisme Merupakan Penyakit Mental, Benarkah?

Meski perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, gaya hidup ini dipercaya bisa membuat seseorang terkena gangguan mental seperti depresi. (ikh)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Bagikan