Kesehatan

Sebut Mpox bukan ‘COVID Baru’, WHO Minta Semua Negara Waspada

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 21 Agustus 2024
Sebut Mpox bukan ‘COVID Baru’, WHO Minta Semua Negara Waspada

Ilustrasi cacar monyet. (Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - WHO meminta semua negara di dunia untuk waspada dan siap saat ada kasus cacar monyet (monkey pox/Mpox) masuk ke negara mereka. Meski begitu, WHO menegaskan Mpox bukanlan pandemi seperti COVID.

Seperti dilansir ANTARA, Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge mengatakn Mpox memang telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan yang perlu menjadi perhatian internasional. Namun, itu tidak serta-merta menyebut Mpox merupakan ‘COVID baru’.

"Mpox bukanlah COVID baru, terlepas dari apakah itu cacar Clade I, yang menjadi penyebab wabah yang sedang berlangsung di Afrika Timur dan Tengah, atau cacar Clade II, yang memicu wabah pada 2022 yang awalnya berdampak di Eropa dan terus menyebar di sana," kata Kluge, menjelaskan berbagai varian penyakit tersebut.

Berdasarkan apa yang WHO ketahui, kata Kluge, Mpox terutama menular melalui kontak kulit ke kulit dengan lesi, termasuk saat berhubungan seks. Menurut WHO, salah satu tujuan pernyataan darurat kesehatan global ialah agar semua negara waspada dan siap jika ada kasus cacar monyet yang masuk ke wilayah mereka.

"Kami tahu cara mengendalikan Mpox, termasuk di kawasan Eropa, mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk memberantas penularannya," ujar Kluge.

Baca juga:

Darurat Kasus Mpox ‘Cacar Monyet’, Pintu Masuk ke Indonesia Diperketat



Dalam situs resminya, WHO mengatakan, dari kasus yang dikonfirmasi di wilayah Afrika pada 2024, sebanyak 95 persen dilaporkan di Republik Demokratik Kongo, yang sedang mencatat peningkatan kasus Mpox. Ada lebih dari 15.000 kasus yang sesuai secara klinis dan lebih dari 500 kematian yang dilaporkan. Jumlah itu sudah melebihi total kasus yang diamati di Republik Demokratik Kongo pada 2023.

Tahun ini, kasus Mpox, yang terkait dengan satu varian Mpox, telah dilaporkan di Republik Afrika Tengah dan Republik Kongo, sedangkan kasus yang terkait dengan varian lain telah dilaporkan di Kamerun, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Pada 15 Agustus, WHO melaporkan Swedia menjadi negara pertama di luar Benua Afrika yang melaporkan varian Mpox Clade 1b pada individu dengan riwayat perjalanan ke Afrika Tengah. Kluge mengatakan wilayah Eropa sekarang mencatatkan sekitar 100 kasus baru Mpox setiap bulan.

Kluge mengatakan, meski siapa pun dapat tertular Mpox, tidak semua orang memiliki risiko yang sama. Orang-orang yang berinteraksi erat dengan seseorang yang menularkan penyakit, termasuk melalui hubungan seksual, memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi, terutama pasangan seksual.

“Namun, anggota rumah tangga dan petugas kesehatan juga berpotensi tertular," tutup Kluge.(*)

Baca juga:

WHO Umumkan Mpox Sebagai Kegawatdaruratan Kesehatan Global

#Kesehatan #Cacar Monyet #WHO
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Penyediaan fasilitas air minum ini bertujuan untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat memenuhi kebutuhan cairan harian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Berita
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok di 2026. Keputusan ini menuai protes karena dinilai mengorbankan kesehatan publik demi industri. Simak data dan analisis lengkapnya di sini.
ImanK - Selasa, 30 September 2025
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Bagikan