Seberapa Berbahaya BPA dalam Botol Kemasan?


Terdapat kandungan kimia berbahaya di dalam kemasan plastik. (Foto: Pixabay/LeslieAnneliese)
PENGGUNAAN plastik untuk berbagai kebutuhan sudah dianggap biasa. Plastik dinilai sebagai sarana yang mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau. Namun, terdapat kandungan BPA pada plastik yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Apalagi jika makanan atau minuman yang masih panas ditempatkan dalam wadah plastik. Suhu panas mampu mentransfer lebih cepat bahan kimia berbahaya yang tidak sengaja masuk ke dalam tubuh manusia.
Melansir dari healthline.com, Bisphenol-A atau yang biasa disebut dengan BPA merupakan senyawa kimia yang dapat membuat produk plastik lebih kuat dan tak mudah terurai. Meskipun sudah banyak penelitian yang mengatakan produk mengandung BPA berbahaya bagi kesehatan, kenyataannya penggunaan plastik di kalangan masyarakat masih cukup tinggi.
Baca Juga:
1. Serangan jantung

BPA dalam kemasan botol minum ternyata dapat menyebabkan penyempitan urat nadi sehingga meningkatkan resiko serangan jantung. Studi analisa terhadap polikarbonat pada kemasan palstik yang dilakukan oleh Unversity of Cambridge mengatakan senyawa BPA dapat menyumbat penyaluran darah yang membawa oksigen ke jantung. Untuk itu, orang yang memiliki penyakit jantung koroner baik dalam tingkat sedang dan parah wajib mengurangi
pemakaian kemasan plastik dalam bentuk apa pun.
2. Obesitas dan diabetes tipe 2

Ternyata senyawa BPA juga bisa mempengaruhi fungsi endokrin yang akan meningkatkan resiko diabetes tipe 2. Kondisi tersebut juga akan memicu seseorang mengalami obesitas. Tidak hanya melalu kemasan makanan atau minuman, BPA juga dapat ditemukan dalam produk lain seperti pipa air, laptop, dan ponsel.
Baca Juga:
3. Kesehatan reproduksi

Kesehatan reporoduksi manusia memang sensitif dan butuh perhatian khusus. Tidak hanya menjaga kebersihan organ intim dan mulai melakukan diet sehat, kesehatan reproduksi juga dijaga dengan mengurangi penggunaan plastik. Jika terus menerus terpapar senyawa BPA melalui kemasan plastik. Pria dengan kadar BPA tinggi di dalam urinnya memiliki kualitas sperma yang sangat rendah. Begitu juga dengan perempuan yang memiliki kadar BPA tinggi dalam tubuhnya beresiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur bahkan kemandulan. (mar)
Baca Juga:
Waspadai Komplikasi dan Kematian Akibat Peradangan Usus Kronis
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
