Sebelum Ditangkap, Kapal Tiongkok Berulang Kali Diperingatkan

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 22 Juni 2016
Sebelum Ditangkap, Kapal Tiongkok Berulang Kali Diperingatkan

Data-data informasi operasi penangkapan kapal Ikan asal Cina di perairan Natuna, di Mako Koarmabar, Jakarta Pusat, Selasa (21/6). (Foto: MerahPutih/Yohanes Abimanyu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Pada tanggal 17 Juni 2016, pukul 06.44 WIB, KRI IBL menerima laporan mengenai kapal ikan asing (KIA) yang bergiat melakukan penangkapan ikan di perairan Natuna. KRI IBL 383 dan KRI Todak 631 langsung mengarah kepada posisi daerah penangkapan ikan yang dilakukan oleh KIA Tiongkok itu.

"Pada pukul 08.00 WIB, KRI IBL 383 menangkap 12 kontak KIA dalam radar navigasi bahwa kapal-kapal tersebut bergerak dari selatan menuju utara. KRI IBL 383 dan KRI IBL 382 telah melakukan komunikasi radio, isyarat bendera dan pengeras suara hingga melakukan tembakan peringatan menggunakan senjata ringan namun hal tersebut tidak diindahkan oleh KIA Cina 19038," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat ditemui di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (21/6).

Selanjutnya, KRI IBL 382 melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal tersebut. Fakta yang ditemukan pada saat pemeriksaan ialah KIA Tiongkok 19038 ternyata telah disabotase oleh ABK dengan cara merusak sistem kemudi dan komunikasi.

"Di dalam kapal tersebut ditemukan 7 ABK berkewarganegaraan Cina, yang 1 di antaranya adalah perempuan," tuturnya.

Pada pukul 11.45 WIB, Coast Guard Cina 3303 (CGC 3303) melakukan komunikasi radio kepada KR IBL 383 dan meminta pelepasan terhadap KIA Tiongkok 19038 dan menggangu pergerakan KRI IBL 383. Pada pukul 12.15 WIB, KRI IBL 383 menggandeng KIA Tiongkok 19038 menuju pangkalan Ranai, sementara pada saat kapal menuju pangkalan, Coast Guard Tiongkok berulang kali melakukan tindakan provokasi dan melakukan komunikasi terhadap KRI IBL 383 untuk melepaskan KIA Cina 19038. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Kronologi Penangkapan Kapal Nelayan Tiongkok di Natuna
  2. Penangkapan Kapal Nelayan Tiongkok Upaya Penegakan Hukum
  3. Kapal TNI Siap Jadi Penginapan di Sail Selat Karimata 2016
  4. Pemerintah Tak Kerahkan Tentara Untuk Bebaskan Sandera Kapal di Filipina
  5. Video Detik-detik Menegangkan Tenggelamnya Kapal Rafelia II
#Illegal Fishing #Tiongkok #Susi Pudjiastuti
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Indonesia
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Peniadaan HBKB itu mempertimbangkan kepentingan kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Indonesia
Indonesia Masih Jadi Magnet Illegal Fishing, Tahun 2025 Sudah Menangkap 32 Kapal Ilegal
Lokasi penangkapan kapal asing antara lain yakni dua kapal Vietnam di Laut Natuna Utara, satu kapal China di Perairan Selatan Bali, dua kapal Filipina di Perairan Papua, serta satu kapal Filipina dan 21 rumpon di Bitung, Sulawesi Utara.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 Mei 2025
Indonesia Masih Jadi Magnet Illegal Fishing, Tahun 2025 Sudah Menangkap 32 Kapal Ilegal
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Indonesia
Ancaman Ekosistem Laut Natuna, Puan Maharani Minta Penguatan Pengawasan dan Dukungan Nelayan Lokal
Pencegahan adalah kunci
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 April 2025
Ancaman Ekosistem Laut Natuna, Puan Maharani Minta Penguatan Pengawasan dan Dukungan Nelayan Lokal
Indonesia
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Rangkaian-rangkaian KRL baru tersebut juga akan dikirim ke Depo KRL Depok untuk pengecekan awal secara menyeluruh sebelum dilakukan asesmen internal oleh KAI Commuter.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Maret 2025
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Indonesia
Susi Pudjiastuti Jadi Tim Konsultan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanpa Dibayar
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti bergabung menjadi konsultan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di era Gubernur Dedi Mulyadi.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 Februari 2025
Susi Pudjiastuti Jadi Tim Konsultan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanpa Dibayar
Lifestyle
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
HMPV adalah virus yang bisa menyebabkan penyakit flu seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang dapat menyerang orang dari segala usia.
ImanK - Sabtu, 04 Januari 2025
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
Lifestyle
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
31 tahun beroperasi, kini Niu An Cong hadir di Indonesia. Niu An Cong menawarkan pengobatan tradisional dari Tiongkok.
Soffi Amira - Rabu, 13 November 2024
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
Dunia
China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat
Tahun depan menandai peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia dan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 23 Agustus 2024
China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat
Bagikan