Sebaiknya Hindari Obat Anti Nyamuk Bakar

P Suryo RP Suryo R - Senin, 11 Desember 2023
Sebaiknya Hindari Obat Anti Nyamuk Bakar

Debu dan asap yang dihasilkan dari pembakaran obat nyamuk ini bisa membahayakan kesehatan. (Unsplash/Ronald Langeveld)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

IKLIM tropis Indonesia sangat mendukung untuk tumbuh dan berkembang biaknya dari jenis-jenis nyamuk. Nyamuk merupakan pembawa (vector) dari penyakit seperti malaria, DBD, Japanese Encepalatis (demam chikungunya) dan vilariasis.

Untuk menghindari terjangkitnya penyakit tersebut, industri obat nyamuk di Indonesia berusaha menciptakan produk obat nyamuk yang dapat memusnahkan nyamuk atau menghindari dari gigitan nyamuk. Salah satunya obat nyamuk bakar.

Baca Juga:

Berbagai Jenis Tanaman Pengusir Nyamuk

nyamuk
Penggunaan obat nyamuk bakar dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terkena ISPA. (freepik/diana.grytsku)

Penggunaan obat nyamuk bakar memang terbukti efektif dalam mengusir nyamuk. Namun, debu dan asap yang dihasilkan dari pembakaran obat nyamuk ini bisa membahayakan kesehatan.

Melansir Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, zat berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, hingga formaldehida, akan dilepaskan di udara saat obat nyamuk bakar dinyalakan. Pada beberapa penelitian, zat-zat pada obat nyamuk bakar ini telah terbukti membahayakan kesehatan.

Sebagian orang juga diketahui sensitif terhadap beberapa zat yang terkandung pada obat nyamuk bakar. Kondisi ini dapat memunculkan keluhan, seperti pusing, sakit kepala, mata perih atau iritasi mata, dan juga sesak napas, saat terpapar asap obat nyamuk bakar.

Selain itu, penggunaan obat bakar nyamuk dalam jangka panjang mungkin akan menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius. Melansir laman Hellosehat, beberapa diantaranya seperti:

Baca Juga:

Cara Aman Membasmi Nyamuk di Halaman Rumah

nyamuk
Asap obat nyamuk bakar mengandung karbon monoksida, paparan karbon monoksida secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan. (freepik/stockking)

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat nyamuk bakar dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terkena ISPA. Infeksi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, kelelahan, pusing, demam tinggi, hingga sesak napas.

Selain dapat menyebabkan ISPA, zat berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran obat nyamuk bakar, misalnya formaldehida atau formalin, juga bisa memicu terjadinya serangan asma. Kandungan sulfur dioksida pada obat nyamuk bakar juga bisa memperburuk asma dan bronkitis.

Keracunan karbon monoksida

Asap obat nyamuk bakar mengandung karbon monoksida. Paparan karbon monoksida secara berlebihan dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan keracunan monoksida. Apalagi jika obat nyamuk bakar digunakan pada ruangan tertutup atau memiliki ventilasi yang buruk.

Keracunan karbon monoksida ditandai dengan berbagai gejala, mulai dari sakit kepala, pusing, sesak napas, mual atau muntah, pandangan kabur, nyeri dada, hingga kehilangan kesadaran. Pada kasus yang lebih parah, keracunan karbon monoksida bisa menyebabkan kerusakan otak, kerusakan jantung, hingga keguguran.

Kanker paru

Penelitian mengungkap bahwa seseorang yang menggunakan obat nyamuk bakar secara teratur (3 kali per minggu) berisiko lebih tinggi untuk terkena kanker paru daripada mereka yang tidak menggunakan obat nyamuk bakar. Kandungan formaldehida pada obat nyamuk bakar juga diduga dapat memicu penyakit kanker lain, seperti kanker nasofaring.

Cara aman gunakan obat nyamuk

Meski penggunaan obat nyamuk bakar kurang disarankan, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi dampak buruk penggunaan obat nyamuk bakar, yaitu :

Pertama, tidak menggunakan obat nyamuk bakar lebih dari tiga kali dalam seminggu. Selain itu, kamu harus selalu mengikuti instruksi pemakaian yang terdapat pada kemasan.

Kedua, buka jendela dan pintu saat obat nyamuk bakar sedang menyala. Lalu, sebaiknya kamu tidak memasuki ruangan dimana obat nyamuk bakar sedang digunakan. Jangan lupa matikan obat nyamuk bakar jika ingin masuk ke ruangan dan biarkan jendela tetap terbuka agar ada pertukaran udara.

Ketiga, tidak tidur di dalam ruangan yang terdapat obat nyamuk bakar menyala. Selain itu, jauhkan obat nyamuk bakar dari jangkauan anak-anak dan benda-benda yang mudah terbakar.

Obat nyamuk bakar memang bisa menjadi solusi yang mudah dan murah untuk membasmi serta mengusir nyamuk. Namun, jangan kamu abaikan ya dampak buruknya. Waspadalah! (dgs)

Baca Juga:

Nyamuk tak Asal Gigit

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan