Sebagian Warga Nduga Tolak Kehadiran TNI-Polri


Ilustrasi. (Polda Papua)
MerahPutih.com - Polri dan TNI terus berupaya mengevakuasi jenazah yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua. Namun, proses evakuasi itu mengalami banyak kendala.
Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin mengatakan Nduga merupakan satu-satunya kabupaten di Provinsi Papua yang sebagian warganya menolak kehadiran TNI dan Polri.
"(Sebagian warga) Kabupaten Nduga sampai dengan hari ini menolak kehadiran TNI Polri. Bahkan yang lebih miris lagi, kami di Nduga hanya punya Polsek dan Pos Koramil," kata Kapolda di Timika, Jumat.
Kapolda mengatakan, kantor polsek yang ada di Nduga baru ada di Kecamatan Kenyam.
Polda Papua telah menjajaki untuk meningkatkan status Polsek Kenyam menjadi Polres setelah ada permintaan dari Bupati Nduga Yarius Gwijangge yang telah menandatangani surat keputusan pelepasan tanah adat untuk pembangunan Mapolres Nduga.
Sementara rencana pembangunan Polsek Mapenduma juga menuai penolakan dari oknum warga setempat.
"Memang ada sebagian kecil yang menolak kehadiran TNI dan Polri di sana. Tapi kami pastikan bahwa yang sebagian kecil itu hanyalah oknum, bukan masyarakat yang menolak kehadiran TNI dan Polri," kata Irjen Sormin seperti dilansir Antara.
Dengan semakin meningkatnya kasus kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Nduga, Polda Papua bersama Kodam XVII/Cenderawasih berkomitmen untuk segera menempatkan pasukan TNI dan Polri di wilayah tersebut.
Sebelum terjadi kasus pembantaian terhadap pekerja PT Istaka Karya di Gunung Kabo, Distrik Yall. Beberapa kali terjadi tindak kekerasan terhadap warga sipil di Nduga yang ditengarai dilakukan oleh KKB.
Beberapa kali armada pesawat terbang perintis juga diberondong tembakan oleh KKB saat mendarat di Kenyam hingga menyebabkan seorang pilot terluka beberapa bulan lalu.
Bupati Nduga Yarius Gwijangge berjanji akan membantu sepenuhnya pembangunan Polres Mapolres Nduga dan Polsek Mapenduma.
"Saya sudah tanda tangan surat pelepasan tanah itu dan sedikit-sedikit sudah mulai dilakukan pembersihan, walau sebagian besar masih hutan," kata Yarius belum lama ini di Jayapura.
Bupati Nduga mendukung penuh langkah Polda Papua menumpas kelompok bersenjata yang sering berulah di daerahnya.
"Saya sudah bosan dan pusing dengan kelompok ini dan harus ada dukungan dari keamanan. Pemerintah dan aparat keamanan dapat berjalan bersama dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di Nduga," kata Yarius. (*)
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa

Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari

2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat

Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap

[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
![[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden](https://img.merahputih.com/media/81/ed/30/81ed30ad0f5892b91b8c4738235cd38a_182x135.png)