Screen Dependency Disorder, Tak dapat Lepas dari Gawai

P Suryo RP Suryo R - Senin, 19 Juni 2023
Screen Dependency Disorder, Tak dapat Lepas dari Gawai

Screen Dependency Disorder adalah gangguan yang membuat orang terlau bergantung pada layar gawai. (Pexels/Adrianna Calvo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TAK dapat dipungkiri, gawai sudah jadi kebutuhan utama orang perorang saat ini. Dengan satu perangkat canggih ini, seseorang dapat berkomunikasi secara real time. Kemudian menggunakan aplikasi yang ada untuk berbagai kebutuhan secara luas hingga mencari hiburan.

Seperti dilansir dari Instagram@USS Feeds, bahwa ponsel pintar merupakan perangkat yang dibawa orang kemana pun bepergian. Ini mengingat fungsinya yang jauh melebihi sekadar alat komunikasi. Lalu ini pun sudah lazim dilakukan secara meluas, dan orang dapat menemukan kesulitan jika tidak membawa ponsel.

Baca Juga:

Menjalin Persahabatan Butuh Ambisi

gawai
Ponsel pintar merupakan perangkat yang dibawa orang kemana pun bepergian. (Unsplash/Sten Ritterfeld)

Ini jelas membawa pengaruh pada individu. Terkadang jika ponsel tidak berada pada raihan tangan memunculkan kegelisahan. Bahkan, ketika ponsel tertinggal di rumah atau hilang, seseorang bisa mengalami gelisah atau bahkan ketakutan yang mendalam.

Jika kamu menemukan hal tersebut, maka masuk dalam kondisi psikologis yang dinamakan Screen Dependency Disorder. Kondisi ini tak melulu soal kegelisahan ketika jauh dari ponsel. Namun juga gelisah kala tidak ikut perkembangan informasi, hingga berusaha keras mencari sinyal atau jaringan wifi jika tidak ada sinyal.


Apakah kamu termasuk pengidap kondisi ini?

Baca Juga:

5 Karakter Bahasa Tubuh Saat Berkencan

ponsel
Biasanya dipicu penggunaan gawai berkepanjangan ketika masih kecil. (Pexels/Filipe Alves)

Screen Dependency Disorder adalah gangguan yang membuat orang terlau bergantung pada layar gawai. Biasanya dipicu penggunaan gawai berkepanjangan ketika masih kecil. Sementara, otak orang dewasa sudah berkembang penuh, otak anak masih rentan dengan perubahan.

Tidak heran, jika anak sudah terlalu sering menggunakan gawai lebih mungkin mengidap gangguan ini. Dibalik kondisi ini. Ada beberapa gejala yang dialami seperti menggunakan ponsel untuk menghindari suasana hati yang buruk, kesulitan untuk menghentikan aktivitas pada gawai, tidak tertarik dengan hal lain selain yang ada pada gawai, dan rela bohong demi dapat memakai gawai dalam waktu yang lebih lama.

Menurut Dr. George Lynn, psykoterapis dan penulis buku Breaking The Trance: A Practical Guide for Parenting the Screen Dependent Child, bahwa terdapat 80 persen masalah pasien yang terbiasa menggunakan gawai terlalu banyak. Contohnya main game, nonton video, dan keseringan main media sosial. (dkr)

Baca Juga:

'Pojok Tenang' Bukan Pilihan Mendisiplinkan Anak

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan