Kesehatan

Sayangi Mata Selama Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 21 November 2020
 Sayangi Mata Selama Pandemi

Mata kamu mungkin saja lelah selama pandemi. (Foto: Pexels/Christina Morillo)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SELAMA pandemi mata bekerja lebih keras dari sebelumnya. Komunikasi sebagian besar nonverbal, dan semua kecuali sepertiga bagian atas wajah ditutupi masker. Mau tidak mau ekspresi diri fokus pada mata. Riasan wajah pun sama, penggunaan bulu mata palsu, eyeshadows terang, dan liner tebal pun jadi andalan.

Karena mata diandalkan untuk "berbicara", indera pengelihatan kita ini pun jadi lebih tertekan. Pada bulan Juni, sebuah survei oleh College of Optometrists, badan profesional di Inggris menemukan, 22% orang yang disurvei percaya bahwa penglihatan mereka memburuk selama masa karantina. Penyebabnya pun sudah jelas: saat masker dibuka, sebagian besar waktu kita digunakan untuk menatap layar.

Baca juga:

Jaga Kesehatan Mata di Masa Belajar Daring

Selama pandemi, gawai menjadi tempat baru untuk rapat, kelas yoga, bersosialisasi, sekolah, dan kegiatan lain yang biasa dilakukan secara langsung. Selain itu, layar gawai juga menjadi sarana untuk menghabiskan waktu luang. Hampir sepertiga dari responden survei tersebut menyalahkan peningkatan durasi penggunaan gawai sebagai penyebab memburuknya penglihatan mereka.

Jaga mata selama pandemi. (Foto: 123RF/dolgachov)

Daniel Hardiman-McCartney, penasihat klinis di College of Optometrists dan dokter mata yang berpraktik di Suffolk mengatakan, hasil tersebut mencerminkan kepercayaan umum bahwa gawai mengancam kesehatan mata. Masalahnya, itu tidak benar. "Kami tahu bahwa layar itu aman: tidak menyebabkan masalah medis apa pun pada mata," kata Hardiman-McCartney seperti diberitakan theguardian.com (19/11).

Menurut Hardiman-McCartney, kondisi kesehatan mata baru bisa terdeteksi atau terdiagnosis pada masa kanak-kanak. Secara umum, sejak usia 21 tahun kondisi mata kamu akan tetap seperti itu, terlepas dari berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk melihat layar, membaca dalam cahaya redup atau duduk di dekat TV. Baru ketika mencapai usia akhir 30-an atau awal 40-an, Anda mulai kehilangan kemampuan untuk melihat jarak dekat atau presbiopia yang merupakan kondisi alami dan menjadi bagian dari aging.

Jika kamu menyadari penglihatan kamu memburuk sejak pandemi dimulai, jawabannya mungkin saja karena mata kamu lelah. Mata pasti bekerja lebih keras ketika di rumah daripada di kantor akibat tidak adanya meja ergonomis dan monitor layar lebar yang digantikan laptop di meja makan yang sempit.

Baca juga:

Pilih yang Sehat, ini Panduan Menu Sarapan Bergizi

"Jika pandemi terus berlanjut, atau jika dunia berubah menjadi lebih banyak penggunaan layar, ini bukan tentang membatasinya tapi mengimbanginya dengan memastikan anak-anak memiliki lebih banyak waktu di luar," katanya.

Cara menghindari mata lelah

Orang dewasa perlu mempraktikkan kebiasaan baik untuk kesehatan mata. (Foto: 123RF/dolgachov)

Meskipun tidak berisiko mengalami kerusakan mata permanen, orang dewasa juga perlu mempraktikkan kebiasaan baik untuk kesehatan mata.

Untuk mengurangi ketegangan mata, College of Optometrists menyarankan untuk memosisikan monitor pada jarak antara 40cm dan 76cm dari mata. Layar harus dimiringkan menjauh dari pada sudut 10-20 derajat dengan bagian atas sejajar dengan mata.

Monitor juga harus diposisikan sedemikian rupa untuk meminimalkan pantulan yang mengganggu. Bila kamu perlu melihat dokumen, tempatkan dekat dengan layar sehingga pandangan dapat berpindah tanpa perlu fokus ulang.

Dengan ponsel dan tablet, saran Hardiman-McCartney, yaitu dengan memegangnya di pangkuan sekitar 90 derajat, seperti kamu sedang membaca buku.

Selain itu, ikuti aturan 20-20-20: melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki atau 6m selama 20 detik, setiap 20 menit untuk mengistirahatkan mata. Dia menyarankan pengaturan timer untuk mengingatkan kamu untuk melakukannya tiga kali dalam satu jam. Tips terakhir, ingatlah untuk mengedipkan mata. (aru)

Baca juga:

Tips Menjaga Kesehatan Mata untuk Kamu yang Belajar dan Bekerja dari Rumah

#Bola Mata #Kesehatan #Kesehatan Mata
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan