Saudi Arabia Cemas Akan Kesepakatan Rudal Iran - Rusia
Pabrik nuklir Rusia. (Foto: AP)
MerahPutih Eropa - Menteri Intelijen Saudi, Yuval Steinitz menyatakan kecemaasannya atas legitimasi kesepakatan rudal antara Iran dan Rusia.
Dikatakan dalam BBC (14/4), Steinitz juga mengatakan hal ini merupakan "bukti" bahwa Iran berencana untuk menggunakan bantuan dari sanksi untuk senjata, bukan untuk kesejahteraan rakyat Iran.
Gedung Putih mengatakan, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry telah menyuarakan keprihatinan terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, yang telah berusaha menunda penjualan untuk membicarakan lebih lanjut masalah rudal S-300.
S-300 adalah sistem rudal darat untuk menghalau serangan udara. Targetnya tidak hanya serangan rudal, namun juga pesawat tempur yang memasuki wilayah terlarang.
Rusia adalah salah satu dari enam kekuatan utama dunia yang mencapai kesepakatan dengan Iran atas program nuklirnya.
Bagikan
Berita Terkait
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen