Sandiaga Minta Tambahan Modal Bagi Sektor Wisata Hadapi Potensi Resesi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Sektor pariwisata diyakini akan tetap berkembang meski ada potensi resesi dan perlambatan ekonomi di tahun 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, menghadapi tantangan perlambatan ekonomi, pihaknya bakal melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan program-program yang menyentuh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca Juga:
Bank Sentral Berlomba Naikkan Suku Bunga, Resesi Kian Mengancam
Selain itu, program transformasi digitalisasi melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), peningkatan daya beli masyarakat melalui program permodalan, pelatihan, pendampingan dan pemasaran.
Sandiaga berencana menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membantu UMKM dengan memberikan tambahan modal kerja agar sektor tersebut terus mampu menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan guna mempertahankan daya beli masyarakat.
"Saya melihat ancaman resesi yang sudah disampaikan berkali-kali oleh Bu Menteri Keuangan dan juga outlook yang kami dapatkan dari beberapa lembaga institusi, analisis, maupun laporan-laporan dari ekonom bahwa akan ada perlambatan dan ada kemungkinan masuk ke dalam zona resesi,” ujar Menparekraf.
Ia menegaskan, jika dilakukan persiapan lebih awal, maka Indonesia dapat melalui situasi ekonomi dalam keadaan lebih siap, lebih tangguh, dan lebih berdaya tahan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hendak menawarkan program-program stimulus, upskilling-reskilling-newskilling dalam konsep prakerja, dan kesiapan dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan keterampilan yang baru ketika bertemu Menko Perekonomian.
"Semoga di kuartal III/2022 bisa dipersiapkan dan di kuartal IV/2022 bisa dipertimbangkan, lalu mulai diluncurkan pada tahun 2023 mendatang," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dunia internasional melihat Indonesia sebagai superpower mini yang akan terus maju ke depan.
"Di tengah-tengah resesi global yang mungkin akan terjadi pada tahun depan, saya kira kita semua tahu akibat Perang di Ukraina dan juga ketegangan di Tiongkok, kita semua harus kompak untuk menghadapi keadaan ini," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Mampu Hadapi Badai Resesi, Indonesia Lebih Baik dari Malaysia dan Singapura
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi