Saling Tembak Roket, Ketegangan di Jalur Gaza Meningkat


Seorang prajurit Israel berdiri di atas sebuah tank saat yang lain turun dari tank (ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen)
MerahPutih.Com - Suasana Ramadan di Jalur Gaza benar-benar mencekam. Kelompok Hamas yang menguasai Tepi Barat dibombardir serangan roket dan proyektil dari tentara Israel.
Menghadapi serangan itu, para gerilyawan Palestina tidak tinggal diam. Mereka membalas dengan menembakkan puluhan bom mortir, proyektil dan roket ke wilayah Israel pada Selasa (29/5).
Akibat aksi saling tembak tersebut, ketegangan di Jalur Gaza meningkat dalam beberapa pekan belakangan ini.
Militer Israel mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa kebanyakan bom mortir, proyektil dan roket tersebut dicegat oleh sistem anti-rudalnya, Dome.

Pada Selasa malam, Israel melaporkan empat orang cedera. Salah satu dari mereka adalah warga sipil yang berusia 40-an tahun yang cedera di telinga dan pundaknya oleh pecahan amunisi. Tiga orang lagi adalah tentara yang cedera terkena pecahan peluru di luar pos militer mereka di Sufa, dekat Jalur Gaza. Salah seorang dari mereka menderita luka sedang dan dua lagi luka ringan.
Satu mortir, yang ditembakkan pada dini hari, jatuh di halaman belakang satu taman kanak-kanak di Dewan Regional Eskol di Israel Selatan.
Sebagaimana dilansir Antara dari Xinhua Let. Kol. Jonathan Conricus, Juru Bicara Militer Israel, mengatakan taman kanak-kanak itu kosong saat serangan berlangsung.
"Untungnya, serangan tersebut dilancarkan pada pukul 07.00, jadi anak-anak tak ada di sana. Seandainya ada anak-anak, tak diragukan mereka mungkin telah cedera sebab halaman itu penuh pecahan amunisi," katanya.

Peristiwa itu menyulut reaksi marah dari para pemilin Israel, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berikrar "agar memastikan harga mahal" sementara Menteri Kehakiman Ayelet Shaked dari partai ultra-Nasional Israel Beitinu mengatakan Israel mungkin akan menduduki Jalur Gaza kembali.
Dalam waktu beberapa jam, pesawat dan jet tempur Israel menyerang sedikitnya 35 lokasi di Jalur Gaza. Satu pernyataan militer mengatakan semua itu adalah lokasi milik HAMAS, organisasi Palestina yang menguasai Jalur Gaza, dan Jihad Islam --kelompok gerilyawan lokal yang dituduh oleh Israel melakukan serangan mortir pada Selasa.
Sebagai bagian dari serangan itu, satu "terowongan penyerangan" milik HAMAS dinetralkan di daerah Penyeberangan Kerem Shalom di dekat Rafah, kata militer. Terowongan tersebut berawal dari dalam Jalur Gaza, menyeberang ke dalam Gurun Sinai di Mesir dan kemudian berlanjut ke dalam wilayah Israel.

Satu laporan media dari Jalur Gaza mengatakan bangunan yang dihantam oleh Israel adalah terowongan penyelundupan untuk membawa barang ke daerah kantung Palestina yang terkepung tersebut.
Menurut militer Israel, terowongan itu memiliki "dua fungsi --pertama dirancang untuk tujuan melancarkan serangan, dan kedua membawa amunisi ke Mesir".
Warga sipil di daerah sekitar Jalur Gaza diinstruksikan agar tetap berada di dalam tempat perlindungan.
Kerusuhan tersebut terjadi setelah peningkatan serius ketegangan di daerah pagar yang membatasi Jalur Gaza dan Israel selama beberapa bulan belakangan. Pasukan Israel telah menewaskan 121 orang Palestina di Jalur Gaza sejak demonstrasi mingguan dimulai pada 30 Maret.(*)
Baca berita menarik dalam artikel: Delapan Hari Dirawat, Presiden Mahmoud Abbas Belum Diperbolehkan Pulang
Bagikan
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi

Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City

Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak
