Parenting

Salah Pola Asuh, Hancurkan Anak

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Senin, 09 September 2019
Salah Pola Asuh, Hancurkan Anak

Pola asuh yang salah akan hancurkan kepercayaan diri anak (Sumber: Adam Levin)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SETIAP orang tua ingin anak mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Namun begitu, kenyamanan yang coba diberikan oleh orang tua kadang kala dapat menghancurkan kepercayaan diri sang anak.

Padahal rasa percaya diri merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang anak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki kepercayaan diri tidak memiliki kecemasan, memiliki kinerja yang baik di sekolah, memiliki hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang di sekeliling mereka.

Psikoterapis dan penulis buku "13 Things Mentally Strong Parents Don't Do", Amy Morin beberapa pola pengasuhan yang berdampak besar bagi kepercayaan diri si kecil. Berikut kesalahan pengasuhan terbesar yang dapat menghancurkan kepercayaan diri anak menurut Amy Morin:

1. Membiarkan Anak Lepas Dari Tanggung Jawab

Kesalahan parenting
Kesalahan parenting buat anak tidak mengenal tanggung jawab (Sumber: PrWebMe)

Para orang tua mungkin berpikir bahwa pekerjaan rumah akan membebani anak dan dapat menyebabkan stres. Padahal, memberi pekerjaan rumah akan membantu mereka menjadi masyarakat yang lebih bertanggungjawab di masa mendatang.

Melakukan tugas yang sesuai dengan usia mereka membantu mereka merasakan sebua pencapaian. Meminta anak untuk membantu cuci pakaian atau buang sampah adala kesempatan bagi anak-anak untuk mengukur kemampuan diri dan membuat mereka lebih kompeten.

BACA JUGA: Selain makanan, Ini Yang Harus Diperhatikan Supaya Si Kecil Mendapatkan Gizi Seimbang

2. Mencegah Mereka Melakukan Kesalahan

Orang tua
Buru-buru menolong anak yang jatuh akan mematikan kepercayaan diri anak (Sumber: 22 Words)

Bagi orang tua, sulit menyaksikan anak dalam keadaan kacau, gagal, atau mendapat penolakkan.

Kondisi tersebut membuat para orang tua bergegas menyelamatkan anak mereka sebelum jatuh. Tetapi mencegah mereka dari berbuat kesalahan merampas kesempatan mereka untuk belajar bagaimana bangkit kembali dari keterpurukan.

Mulai dari mendapat nilai Matematika buruk hingga kalah dalam pertandingan bola, setiap kesalaan merupakan kesempatan mereka untuk membangun mental yang kuat. Itu adalah hal yang mereka butuhkan untuk menjadi lebih baik di waktu mendatang.

3. Melindungi Anak Dari Emosi

Menghibur anak yang sedih
Berlebihan dalam menghibur anak yang sedih (Sumber: Video Blocks)

Ketika anak merasa sedih atau marah, para orang tua akan menghibur dan menenangkan mereka. Ternyata, cara kita bereaksi akan emosi anak memiliki dampak besar bagi perkembangan kecerdasan emosi dan arga diri mereka.

Bantu anak-anak mengidentifikasi apa yang memicu emosi mereka dan bimbing mereka untuk mengendalikan diri sendiri. Berikan kerangka berpikir yang membantu mereka menjelaskan perasaan mereka sehingga mereka akan lebih mudah dalam mengendalikan emosi aar sesuai dengan keadaan sosial.

4. Menciptakan Mentalitas Korban

Kesalahan parenting
Mengajarkan mentalitas korban (Sumber: Peaceful Parents)

Salah satu cara orang tua dalam mengekspresikan rasa cinta yakni dengan memberikan anak berbagai fasilitas yang mereka inginkan. Namun tak jarang kondisi keuangan tak memungkinkan untuk memberikan hal yang mereka inginkan.

Jika sudah demikian, kalimat yang paling sering diucapkan adalah, "Kita tidak mampu membeli sepatu baru karena tidak punya cukup uang". Daripada membesarkan anak dengan rasa prihatin, dorong mereka untuk melakukan tindakan positif. Misalnya, membantu menjual pernak pernik atau alat tulis sehingga mereka bisa menabung untuk membeli barang yang diinginkan.

Anak-anak akan mengenali pilihan mereka dalam hidup sehingga lebih percaya diri akan kemampuan mereka menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri sendiri.

BACA JUGA: Langkah Yang Harus Dilakukan Orang Tua Untuk Wujudkan Era Digital Yang Ramah Anak

5. Overprotektif

Overprotektif
Sikap over protektif (Sumber: Living and Loving)

Setiap orang tua tentu ingin melindungi anaknya. Namun proteksi berlebihan justru dapat mengisolasi anak dari tantangan dan menghambat perkembangan mereka.

Biarkan anak-anak mengalami kehidupan yang sesungguhnya bahkan jika orang tua terlalu takut untuk melepaskan. Dengan melakukan hal tersebut kamu telah membuat anak percaya bahwa mereka mampu menghadapi apapun yang terjadi di kehidupan mereka. (avia)

BACA JUGA: Bahaya Asma Mengintai Bayi

#Parenting #Anak Pintar #Anak Rewel #Pola Asuh Anak #Mengasuh Bayi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Fun
Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
Mengajarkan nilai kesederhanaan membuat anak terhindar dari flexing.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
Bagikan