Said : Rezim Jokowi Gunakan Cara Kotor Lampaui Orde Baru
 Adinda Nurrizki - Kamis, 11 Desember 2014
Adinda Nurrizki - Kamis, 11 Desember 2014 
                Merahputih Politik- Menurut Said, dugaan terjadinya konspirasi politik untuk melemahkan partai politik di luar kekuasaan semakin menguat.
Pemikir Politik dan Tata Negara Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, mengatakan bahwa meski Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil memenangkan pemilu presiden (pilpres) 2014 namun dalam faktanya pemerintahan Jokowi-Kalla kerap dicundangi oleh pihak oposisi.
"Hari ini pemerintah sangat mau ambil dukungan dari partai politik di luar kekuasaan. Salah satunya adalah PPP," kata Said dalam arena Mukernas perdana pada hari kedua di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (11/12).
Penggiat demokrasi yang tergabung dalam Forum Pasca Sarjana Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (Forpas HTN UI) menambahkan, untuk menjalankan roda pemerintahan maka pemerintahan Jokowi-Kalla membutuhkan dukungan politik kuat.
Sayangnya, duet Jokowi-Kalla tidak mendapat dukungan politik penuh. Sebagai konsekuensi logis atas hal tersebut, maka rezim kekuasaan mulai berburu dukungan partai politik diluar pemerintahan. Untuk memudahkan hal tersebut, rezim kekuasaan sengaja menyusup dan memecah belah partai politik.
"Kalau ada perpecahan hari ini pasti ada sentuhan dari kekuasaan," jelas Said.
Masih kata Said, cara rezim Jokowi-Kalla menarik dukungan politik lebih buruk dari cara-cara yang dilakukan Orde Baru.
Dikatakan lebih buruk lantaran rezim kekuasaan langsung mendukung dan mengesahkan hasil Muktamar PPP Surabaya kubu Romahurmuziy. Pengesahan sendiri dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
"Maka saya tak kaget kalo Tasonna Laoly langsung sahkan hasil muktamar kubu Romi. Dan memang sudah sejak awal kesitu arahnya. Dan saya katakan hal tersebut jauh lebih kotor dari cara-cara yang dilakukan rezim Orde Baru," tegas Said.
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
 
                      Bestari Barus Mantap ke PSI, Sebut Jokowi Jadi Inspirasi Perjuangan Politik
 
                      Prabowo Sentil Fenomena Gontok-gontokan di Tingkat Atas, Tak Masalah Beda Partai
 
                      PPP Punya 2 Ketua Umum Hasil Muktamar ke-10 Ancol
 
                      Muktamar X PPP Serukan Pengembalian Muruah Santri
 
                      Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
 
                      Panggung Politik Suryadharma Ali Ketum Partai Sampai 2 Kali Menteri
 
                      Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib
 
                      DPR RI Bongkar Borok Pelabuhan Ketapang Pasca Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya
 
                      Kaesang Gagas Pemilihan Raya, PSI Jakarta: Menjawab Keresahan Anak Muda untuk Berpolitik
 
                      




