Sahabat Airlangga Minta Kepala Daerah Fokus Tangani Pandemi COVID-19
Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin dalam diskusi virtual bertajuk "Kasus Covid Naik Signifikan, Kepala Daerah Sibuk Pencitraan" yang digelar Sahabat Airlangga, Jumat (18/6). Foto: I
MerahPutih.com - Para Kepala Daerah diminta untuk fokus tangani COVID-19 ketimbang melakukan pencitraan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, sejumlah kepala daerah dinilai sibuk mencitrakan diri sebagai capres.
Sementara, kasus COVID-19 di Indonesia semakin menggila setelah libur Lebaran 2021. Untuk itu, perlu kerja sama antar pemerintah pusat dan daerah dalam menanggulangi COVID-19.
Baca Juga
UU Cipta Kerja Diklaim Airlangga Wujudkan Kemandirian Ekonomi
"(Pandemi COVID-19) ini masalah bersama, perlu kesadaran politik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten/kota," ucap Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin dalam diskusi virtual bertajuk "Kasus Covid Naik Signifikan, Kepala Daerah Sibuk Pencitraan" yang digelar Sahabat Airlangga, Jumat (18/6).
Karenanya, dia meminta kepala daerah yang berniat maju pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang diharapkan berhenti memoles citra dan kembali fokus menangani COVID-19.
"Belum waktunya pencitraan untuk panggung (Pilpres) 2024," tegasnya.
Menurut Deden, para kepala daerah yang berhasrat maju sepatutnya meniru sikap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto. Dia sampai kini menolak berbicara pencapresan dan fokus dengan tanggung jawabnya di pemerintahan.
"Kalau misalnya kita mau jujur, Pak Airlangga itu sebagai Menko Perekonomian, Ketua KPC PEN, dan Ketua Umum Partai Golkar. (Posisi-posisi) itu sudah jadi modal besar maju Pilpres 2024, tetapi beliau lagi-lagi ketika diajak diskusi, beliau tidak mau untuk dicalonkan dalam pilpres, beliau lebih (memilih) banyak kerja," tuturnya.
Nasihin mendukung sikap Airlangga dan memintanya untuk tetap fokus menangani pandemi. "Dan biarkan juga kami turut membantu, termasuk menyosialisasikan Pak Airlangga kepada masyarakat," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Ahlina Institute, Tifauzia Tyassuma mengatakan kasus COVID-19 di Indonesia kembali melonjak. Trennya berbeda dengan kejadian pada 2020.
"Sekarang kita hadapi pesakitan yang banyak. Tahun lalu, saya bilang pada Mei, siapkan kuburan massal karena kita hadapi CFR (case fatality rate/tingkat kematian kasus) tinggi," katanya.
Untuk menanganinya, sambung Tifauzia, diperlukan fasilitas kesehatan (faskes) dan sumber daya manusia (SDM) penangan COVID-19 yang cukup.
"Itu harus disiapkan." sambungnya.
Menurutnya, penyiapan faskes, termasuk fasilitas karantina dan rumah sakit (RS) darurat, takkan bisa jika hanya mengandalkan pemerintah pusat.
"Beban pandemi harus dibagi," ucapnya.
Sejumlah kepala daerah mewarnai bursa calon presiden (capres) 2024 sekali pun belum ada pernyataan resmi. Nama mereka pun kerap muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga.
Di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Mulai 15 Oktober, Daftar Lewat SIAPkerja
Program Magang Nasional Siap Kerja Diluncurkan Pada 15 Oktober 2025, Peserta Wajib Buka Rekening Bank Himbara
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP