Aksi Sosial

Saatnya Suara dan Aksi Anak Muda untuk Lingkungan Didengar dan Dilihat

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 31 Mei 2022
Saatnya Suara dan Aksi Anak Muda untuk Lingkungan Didengar dan Dilihat

Saatnya anak muda tunjukkan sikap cinta alam. (foto: pexels-hassan-ouajbir)

Ukuran:
14
Audio:

ISU lingkungan menjadi bahasan nomor satu bagi generasi muda di Indonesia. Fakta itu terungkap dalam The Body Shop Global Youth Survey bersama Indikator Politik Indonesia & Yayasan Indonesia Cerah. Namun sayangnya, hanya 5 persen dari mereka yang disurvei berani menyuarakan pendapat dan pandangan mereka tentang isu lingkungan ini.

Survei itu juga mengungkap 84 persen responden setuju bahwa isu perubahan iklim perlu segera diatasi. Meski demikian, banyak pula yang berpendapat itu merupakan masalah generasi berikutnya. Padahal, apa yang kita lakukan kepada Bumi di hari ini akan berdampak besar pada generasi berikutnya. Kelestarian Bumi di masa depan amatlah bergantung pada sikap yang kita ambil terhadap isu lingkungan ini.

“Sebagai kaum muda, kita harus mulai mengubah gaya hidup kita dengan memperhatikan usaha mengurangi jejak karbon, dan menyerap karbon yang tidak bisa kita kurangi,” ujar Chief Commercial Officer CarbonEthics Bimo Listyanu dalam peluncuran kampanye Be Seen Be Heard untuk fokus menjawab isu lingkungan yang digelar virtual, Senin (30/5).

BACA JUGA:

Anak Muda Bawa Perubahan, saatnya Didengarkan

Bayu mengungkapkan, berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) di 2018, para ilmuwan iklim berkesimpulan bahwa kita hanya punya delapan tahun lagi sebelum bumi tidak dapat kembali seperti semula. “Bumi kita semakin panas. Karbon yang terlalu banyak membuat Bumi menjadi terlalu panas sehingga terjadilah krisis iklim. Kita sudah mengalami tujuh tahun terpanas berturut-turut sepanjang sejarah, yaitu dalam rentang2015 hingga 2021,” jelasnya.

the body shop indonesia
The Body Shop Indonesia luncurkan kampanye Be Seen Be Heard dengan fokus pada kepedulian lingkungan hidup.(foto: Dok The Body Shop Indonesia)

Dalam konteks Indonesia, perubahan iklim menjadi ancaman nyata. Indonesia diprediksi menjadi negara di Asia Tenggara yang terkena dampak luar biasa dari perubahan iklim. Jakarta kota paling rentan yang akan mengalami dampak krisis iklim yang disebabkan beragam masalah,. Seperti penurunan permukaan tanah dan minimnya infrastruktur pendukung.

Co-Founder & Chairman Teens Go Green Indonesia Bambang Sutrisno mengungkapkan, saat ini diperkirakan sekitar 40% wilayah ibu kota berada di bawah permukaan laut.

Data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, dalam rentang 100 tahun, Jakarta sudah mengalami kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat. Hal itu, menurut BMKG, seharusnya baru terjadi di 2030. Kenaikan suhu udara tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, tapi merata di hampir semua wilayah di Indonesia.

BACA JUGA:

Melantangkan Suara Generasi Muda lewat Kampanye Be Seen Be Heard

Fakta-fakta tersebut menjadi bukti nyata bahwa Bumi kita sedang tak baik-baik saja. Oleh karena itulah, The Body Shop Indonesia menggaungkan kampanye Be Seen Be Heard yang kali ini berfokus pada isu lingkungan hidup. Sebelumnya, pada awal Mei, The Body Shop telah meluncurkan kampanye ini dengan fokus partisipasi generasi muda di bidang politik.

Peluncuran kampanye global itu dilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan Be Seen Be Heard: Memahami Partisipasi Politik Anak Muda yang digelar bersama antara The Body Shop dan Kantor Utusan Pemuda Sekretaris Jenderal PBB.

“Kampanye Be Seen Be Heard secara global bertujuan untuk menciptakan perubahan struktural jangka panjang dalam hal pengambilan keputusan agar lebih inklusif terhadap kaum muda,” jelas Head of Values, Community & PR The Body Shop® Indonesia Ratu Ommaya.

Sebagai penyusun hampir setengah dari populasi dunia, suara dan aksi anak muda di bawah usia 30 tahun membawa dampak besar bagi Bumi di masa depan. Ia mengatakan The Body Shop Indonesia ingin mengajak kaum muda untuk lebih dilihat dan didengar (be seen be heard) sehingga bisa berperan aktif dan memegang peran sebagai pembuat perubahan.

anak muda
Anak muda bisa jadi agen perubahan dalam isu lingkungan hidup dan perubahan iklam. (foto: Pexels/anna-shvets)

Bambang mengatakan generasi muda telah sejak lama dikenal sebagai agen utama dalam melakukan sebuah perubahan. “Dengan energi dan semangat yang tinggi, serta pola pikir dan ide-ide yang kreatif dan inovatif, kaum muda bisa menjadi solusi atas krisis iklim yang akan mengancam masa depan mereka,” kata Bambang.

“Menjadi agen perubahan dalam hal berperan aktif terhadap efek perubahan iklim tidak perlu dimulai dengan hal-hal yang kompleks. Cukup lakukan hal kecil dalam keseharian,” ujar musisi dan aktor Iqbaal Ramadhan. Senada dengan Iqbaal, aktris Angela Gilsha Panari juga menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam kehidupan sehari-harinya. “Memang tidak mudah. Butuh usaha dan niat yang mantap untuk melakukannya,” kata Angela.

“Kalau bukan generasi muda, siapa lagi yang akan memastikan masa depan planet ini. Seperti ungkapan there’s no future on the dead planet, kita tidak bisa mengejar mimpi dan cita-cita apabila bumi dan alam sekitarnya tidak lagi lestari,” tutup Ommaya.(dwi)

BACA JUGA:

Gerai Ramah Lingkungan The Body Shop

#Lipsus Juni Sayangi Bumi #Aksi Sosial #Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Capaian ini sejalan dengan semangat penyelenggaraan event yang mengedepankan keberlanjutan, efisiensi energi, dan penggunaan kendaraan berbasis listrik.
Dwi Astarini - Rabu, 23 Juli 2025
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Lifestyle
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Pada 2006, ia bersama istri dan beberapa teman dekat mendirikan Yayasan Peduli Anak.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Indonesia
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Suplai oksigen ke manusia akan berkurang.
Dwi Astarini - Rabu, 20 November 2024
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Berita
DQM Peduli Resmi Menjadi Nazhir Wakaf Uang dari Badan Wakaf Indonesia
Yayasan Darul Quran Mulia Peduli ditetapkan sebagai Nazhir Wakaf Uang dari Badan Wakaf Indonesia.
Soffi Amira - Kamis, 31 Oktober 2024
DQM Peduli Resmi Menjadi Nazhir Wakaf Uang dari Badan Wakaf Indonesia
Merah Putih Kasih
JHL Foundation Dukung Pajak Banten bersama PERDAMI dan HBT Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis
Kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan bakti sosial dalam rangka menyambut Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-78.
Dwi Astarini - Senin, 14 Oktober 2024
JHL Foundation Dukung Pajak Banten bersama PERDAMI dan HBT Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis
Lifestyle
WWF Laporkan Penurunan Drastis Populasi Satwa Liar Dunia
Dwi Astarini - Jumat, 11 Oktober 2024
WWF Laporkan Penurunan Drastis Populasi Satwa Liar Dunia
Dunia
Tingkatkan Aksi Pengurangan Polusi Plastik, Korsel, China, dan Jepang Duduk Bersama
Pertemuan itu akan membahsa instrumen pengaturan polusi plastik yang mengikat secara internasional.
Dwi Astarini - Senin, 30 September 2024
Tingkatkan Aksi Pengurangan Polusi Plastik, Korsel, China, dan Jepang Duduk Bersama
Fun
Run to Care 2024 Sukses Digelar, Berlari Demi Masa Depan Anak
SOS Children's Villages Indonesia sukses menggelar charity ultra-marathon, Run to Care.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 12 September 2024
Run to Care 2024 Sukses Digelar, Berlari Demi Masa Depan Anak
Lifestyle
Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak
WMO menyebut bahwa pada 2050, dalam skenario terburuk, negara-negara di dunia akan menghadapi tidak hanya bencana hidrometeorologi.
Dwi Astarini - Jumat, 23 Agustus 2024
Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak
Dunia
Langkah Gesit China dalam Paten Hijau
China mengamankan posisi teratas dalam hal pengajuan paten hijau.
Dwi Astarini - Kamis, 08 Agustus 2024
Langkah Gesit China dalam Paten Hijau
Bagikan