Saat Tentara Korea Utara jadi 'Umpan' Meriam di Garis Depan Perang Ukraina-Rusia, 1.000 Nyawa Melayang

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 23 Januari 2025
Saat Tentara Korea Utara jadi 'Umpan' Meriam di Garis Depan Perang Ukraina-Rusia, 1.000 Nyawa Melayang

Arsip foto - Asap membubung ke langit di Kiev, Ukraina (27/2/2022). ANTARA/Xinhua/Lu Jinbo/aa.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pertumpahan darah terus terjadi di Kursk, Rusia. Korban tak hanya berdatangan dari tentara Ukraina dan Rusia, militer Korea Utara juga mengalami kerugian korban jiwa.

Tentara Korea Utara yang dikerahkan oleh Kim Jong-un untuk membantu pasukan Rusia di garis depan melawan Ukraina, hingga saat ini dilaporkan telah menderita hampir 40 persen korban. Informasi tersebut disampaikan oleh para pejabat Barat yang membeberkan data itu dengan identitas anonim demi keamanan mereka.

Laporan tersebut mengungkapkan jumlah korban perang dari pihak militer Korea Utara lebih rinci lagi, yakni total 4.000 orang. Jumlah tersebut termasuk mereka yang terluka, hilang, dan yang sudah terkonfirmasi 1.000 tentara telah tewas.

"Ini adalah pasukan yang hampir tidak terlatih yang dipimpin oleh perwira Rusia yang tidak mereka pahami," kata mantan komandan tank Angkatan Darat Inggris, Kolonel Hamish de Bretton-Gordon, menilai kualitas kemampuan bertempur tentara Korea Utara, seperti dikutip BBC, Kamis (23/1).

Baca juga:

Saat Ukraina dan Rusia Saling Serang Jelang Donald Trump Dilantik

Ukraina memang mencatat sejarah baru sejak perang dunia kedua, yakni dengan memasuki tanah Rusia untuk melakukan invasi militernya, tepatnya di wilayah Kursk pada Oktober lalu. Perang terus berkecamuk di wilayah seluas 29.800 kilometer persegi itu sejak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengerahkan personel tentaranya untuk melancarkan serangan balasan.

Akan tetapi, misi Ukraina untuk merebut wilayah itu tak pernah berjalan mulus, apalagi sejak tentara Korea Utara tiba di sana. Di tengah kesulitan melancarkan serangan untuk menumpas tentara Rusia, Ukraina tetap berhasil menguasai beberapa meter persegi wilayah Kursk dan cukup menimbulkan kerugian bagi pasukan Vladimir Putin.

Walau korban jiwa juga bertajuhan dari pihak militer Ukraina selama baku tembak terjadi di Kursk, boleh dibilang pasukan Korea Utara lebih mengalami kerugian. Kolonel Hamish bahkan menganalogikan tentara Korea Utara yang menerima perintah Kim Jong-un untuk berperang di perang Ukraina-Rusia, seperti sebuah umpan matang nan sangat empuk.

"Mereka adalah umpan meriam, dan para perwira Rusia bahkan kurang peduli pada mereka dibandingkan dengan anak buah mereka sendiri," tutupnya, menegaskan peluang hidup tentara Korea Utara amat kecil di perang untuk membela negara lain itu. (ikh)

#Korea Utara #Rusia #Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Kim Ju-ae ialah satu-satunya anak yang keberadaannya telah dikonfirmasi kepemimpinan Korea Utara.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Dunia
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Banyak yang berspekulasi bahwa ia telah dipersiapkan sebagai penerus dinasti.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Pengeras suara tersebut sebelumnya digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita yang mengkritik rezim Kim Jong-un.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Bagikan