Ruwat Rawat Borobudur, Cara Indonesia Lestarikan Warisan Leluhur


Candi Borobudur yang harus dijaga kelestariannya. (Foto: Pixabay/rbrudolph)
CANDI Borobudur bukan hanya sebagai salah satu destinasi unggulan Indonesia. Borobudur merupakan warisan berharga bagi masyarakat Indonesia dari para pendahulu. Untuk itu, tak ada hal yang bisa dilakukan kecuali menjaganya dengan sepenuh hati.
Borobudur merupakan candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kuil Buddha terbesar di dunia ini dibangun penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an. Kini Borobudur termasuk sebagai situs warisan dunia.
1. Ruwat Rawat Borobudur sebagai jalan pelestarian

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menekankan pentingnya peran kegiatan berbasis komunitas dalam pelestarian Candi Borobudur.
"Ruwat Rawat Borobudur ini cara pelestarian yang benar, sepenuh hati menghayati warisan budaya, kemudian merespons dengan berbagai bentuk kesenian dan kegiatan lain yang bertujuan untuk pelestarian Candi Borobudur," kata Hilmar Faridpada saat pembukaan Dwi Windu Ruwat Rawat Borobudur, di pelataran Candi Borobudur sisi barat, seperti dikutip Antara.
Dukungan pemerintah dalam kegiatan pelestarian berbasis komunitas seperti Ruwat Rawat Borobudur, yang secara konsisten diselenggarakan sejak 16 tahun lalu, dengan melibatkan warga sekitar Borobudur serta warga daerah lain.
Hilmar menyebut kegiatan Ruwat Rawat Borobudur sebagai wujud nyata konsep Bhineka Tunggal Ika karena menyatukan orang-orang dari berbagai tempat dengan beragam latar pekerjaan, agama, dan etnis dalam rangaka perawatan Borobudur.
2. Ruwat Rawat Borobudur melibatkan para petani

Ketua Brayat Panangkaran sebagai pencetus Ruwat Rawat Borobudur, Sucoro, mengatakan para seniman yang terlibat dalam Ruwat Rawat Borobudur adalah para petani yang sekarang sedang berduka karena harga sayuran sedang murah. Dalam kegiatan Ruwat Rawat Borobudur kali ini, seorang seniman membagikan 1,5 ton sayuran kepada warga secara cuma-cuma.
Dinasti Sailendra membangun Candi Borobudur pada kurun waktu 780-840 Masehi. Bangunan candi itu ditemukan oleh pasukan Inggris pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles tahun 1814 dan areanya berhasil dibersihkan seluruhnya pada 1835 dari debu dan tanaman yang menutupi. (zul)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: 12 Hari Pekan Budaya Jepang, Yuk Mengenal Negeri Sakura Lebih Dekat
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo-Macron Nanjak Borobudur Pakai 'Stair Lift', Endingnya Presiden Prancis Sentuh Patung Buddha

Di Borobudur bersama Macron, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Jaga Toleransi dan Budaya

Ahli Arkeologi Khawatir Pemasangan Stairlift di Candi Borobudur, Bisa Rusak Struktur Candi

PPDI Sebut belum Dilibatkan dalam Pembahasan Pembangunan Chairlift di Candi Borobudur

PPDI Sambut Baik Wacana Pemasangan Chairlift di Candi Borobudur, tapi Berikan Sejumlah Catatan

Stair Lift Diklaim tak Rusak Candi Borobudur, Pengelola Sebut Lazim Digunakan di Situs Dunia

Dibangun untuk Mudahkan Emmanuel Macron dan Prabowo Naik ke Atas, Stair Lift Diyakini Tak Merusak Candi Borobudur

Fadli Zon Klaim Chair Lift Borobudur dari Kayu Aman Tidak Merusak Situs

Pemasangan Eskalator di Candi Borobudur, Pemerintah Jelaskan Tujuan Sebenarnya

Nilai Spiritual Borobudur Diharapkan Jadi Inspirasi Perdamaian Dunia pada Waisak 2025
