Fadli Zon Klaim Chair Lift Borobudur dari Kayu Aman Tidak Merusak Situs
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (4/2/2025). ANTARA/Komisi X DPR RI
MerahPutih.com - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menegaskan tidak ada pembuatan lift di Candi Borobudur. Ia mengatakan informasi itu hoaks.
"Ini ada berita-berita yang simpang siur terkait dengan Candi Borobudur. Jadi saya ingin menegaskan bahwa berita-berita tersebut itu berita-berita hoaks," kata Fadli Zon di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5).
"Pertama tidak ada yang namanya pembuatan lift di candi Borobudur," imbuh mantan anggota DPR itu
Politisi Partai Gerindra itu meluruskan soal istilah 'eskalator' di Candi Borobudur. Dia menyebutkan yang dibangun adalah chair lift.
Baca juga:
Pemasangan Eskalator di Candi Borobudur, Pemerintah Jelaskan Tujuan Sebenarnya
"Jadi tidak ada pemasangan eskalator di candi Borobudur. Yang kita sedang upayakan itu ada pemasangan chair. Chair lift itu di pegangan. Ini untuk inklusivitas," ujarnya.
Menurut Fadli Zon, sejumlah situs dunia sudah terpasang chair lift. Pembangunan chair lift tidak merusak situs sejarah tersebut.
"Semua situs-situs dunia itu sudah memakai itu. Kalau kita datang ke Akropolis, saya sudah datang tuh ke Pantheon Akropolis di Yunani, itu memakai itu. Saya lihat juga di Sistine Chapel. Itu kalau kita lihat di gereja St. Peter di Itali yang juga merupakan heritage itu juga memakai itu. Banyak lagi contoh-contohnya termasuk di Angkor Wat Di Phnom Penh bisa dilihat. Di Forbidden City, di Tembok Cina," tuturnya.
Baca juga:
Nilai Spiritual Borobudur Diharapkan Jadi Inspirasi Perdamaian Dunia pada Waisak 2025
"Chair lift itu tidak masif dan tidak merusak. Tidak ada penetrasi sama sekali," ujarnya.
Menbud menambahkan penggunaan chairlift juga sangat membantu disabilitas atau siapa pun yang memerlukan fasilitas tersebut.
"Ini adalah akses kepada untuk mereka yang tidak mampu sampai di tujuan. Misalnya naik ke Angkor Wat. Kalangan disabilitas atau yang sudah senior. Atau pendeta-pendeta atau bante-bante. Atau biksu-biksu yang senior. Nah itu bisa menggunakan itu. Sudah melakukan adaptasi terhadap itu," katanya
Jika ada pembangunan rampway, itu menggunakan kayu yang tidak merusak situs. Hal itu dibangun saat ada momen tertentu, seperti salah satunya Waisak.
Baca juga:
Ratusan Umat Buddha Gelar Puja Bakti di Candi Borobudur, Pertama Kali Diiringi Musik
"Tidak ada eskalator apalagi ekskavator. Ini yang menyebarluaskan ini benar-benar menyesatkan. Tidak ada eskalator maupun tidak ada ekskavator dk Candi Borobudur. Itu yang saya ceritakan," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Borobudur Tambah Kuota Wisatawan dari 1.200 Jadi 4.000 Sehari Jadi Sorotan Parlemen
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Menbud Percaya Maha Menteri Tedjowulan Bisa Selesaikan Konflik Raja Kembar Solo
Bayangan Menbud Fadli Zon Saat Revitalisasi Benteng Indrapatra Aceh Kelar
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Fadli Zon dan Gus Jazil Sepakat Seni Qasidah Jadi Warisan Budaya Tak Benda
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Indonesia dan Yordania Sepakat Tukar-menukar Info Intelijen, Apa Tujuannya?
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik