Rusia-Ukraina Panas, AS Sebut Rusia Kumpulkan Pasukan di Perbatasan


Ukraina. (Tangkapan layar)
MerahPutih.com - Ketegangan yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan Ukraina - Rusia, mendorong Amerika Serikat bertindak.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Minggu (23/1) memperingatkan warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia.
Baca Juga:
Ye akan Gelar Konser di Rusia dan Bertemu Presiden Vladimir Putin
Deplu AS mengeluarkan peringatan lebih lanjut tentang konflik dengan Kiev ketika Moskow. Rusia dituduh mengumpulkan pasukan di dekat negara tetangganya Ukraina.
"Warga AS sangat disarankan untuk tidak bepergian melalui darat dari Rusia ke Ukraina melalui wilayah ini," kata Deplu AS dikutip Antara.
Pada Minggu (23/1), pemerintah Amerika Serikat juga memerintahkan anggota keluarga yang memenuhi syarat dari staf kedutaan besarnya di Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut.
Otoritas AS juga meminta seluruh warga negara AS agar mempertimbangkan untuk keluar dari Ukraina terkait ancaman aksi militer Rusia.
"Warga negara AS di Ukraina sebaiknya kini mempertimbangkan kepulangan dengan menggunakan opsi transportasi pribadi atau komersial," katanya.
Para diplomat Amerika Serikat dan Rusia tidak menghasilkan kemajuan dalam pembicaraan pada Jumat (21/1) dan pihak Moskow telah menerjunkan ratusan ribu pasukan ke perbatasan Rusia dengan Ukraina.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Minggu (23/1) mengatakan telah menerima kiriman kedua senjata dari Amerika Serikat sebagai bagian dari bantuan pertahanan senilai USD 200 juta atau sekitar Rp 2,86 triliun.
Sementara itu, Rusia menepis tudingan bahwa mereka akan melancarkan serangan militer ke Ukraina.
Baca Juga:
Ekspor Kopi Indonesia ke Rusia Masih Kalah Dibanding Vietnam
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon

Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung

Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki

Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang

DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
