Rusia Klaim Rebut Vuhledar, Kota Penting di Ukraina Timur


Prajurit Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Volyn, Ukraina (12/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww.
MerahPutih.com - Tentara Rusia telah menguasai penuh kota puncak bukit strategis Vuhledar di Ukraina timur.
Militer Ukraina mengonfirmasi pada hari Rabu (2/10) bahwa mereka menarik pasukan dari kota garis depan, yang menempati lokasi penting di wilayah Donetsk untuk melindungi personel dan peralatan militer.
"Akibat tindakan musuh, muncul ancaman pengepungan kota tersebut,” kata pasukan darat Khortytsia dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram.
“Serangan mendadak telah melelahkan pasukan Ukraina."
Baca juga:
China dan Brasil Usulkan Perdamaian Rusia-Ukraina, Zelenskyy Curiga
Penarikan pasukan itu terjadi sehari setelah gubernur Donetsk melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mencapai pusat Vuhledar.
Karena terletak di dataran tinggi yang strategis, kota ini berhasil bertahan dari serangan sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada tahun 2022.
Sebagai pusat pasokan bagi kedua belah pihak yang bertikai, kota ini terletak di persimpangan garis depan timur dan selatan. Perebutan kota ini telah lama dipandang oleh Moskow sebagai langkah besar menuju penyatuan seluruh wilayah Donetsk.
Pentingnya strategis Vuhledar semakin ditingkatkan oleh kedekatannya dengan jalur kereta api yang menghubungkan Krimea, semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014 dengan kawasan industri Donbas, yang meliputi wilayah Donetsk dan Luhansk (sebagian besar dikuasai Rusia).
Baca juga:
Harris Bertemu Zelenskyy, Singgung ada Orang AS Ingin Ukraina Menyerah ke Rusia
Sementara pasukan Ukraina menguasai penuh Vuhledar, mereka dapat menggunakan kota itu sebagai landasan untuk menembaki jalur pasokan militer Rusia di daerah tersebut. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
