Pabrik Semen Rusak Mata Air, Masyarakat Adat Kasepuhan Banten Kidul Desak Peninjauan Ulang Izin
Aktivitas warga menanam pohon untuk mengembalikan fungsi penyerapan air (MP/Sucitra De)
MerahPutih.Com - Masyarakat Adat Kasepuhan Banten Kidul, memprotes operasi PT Cemindo Gemilang yang memasang tiang pancang Conveyor di wilayah kawasan mata air, yang mengakibatkan hilangnya sumber mata air.
Menurut Sekretaris Masyarakat Adat Kasepuhan Cisungsang Henriana Hatra, seharusnya Conveyor perusahaan produsen Semen Merah Putih tersebut dibangun di luar wilayah kawasan resapan air, untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan, dan penanggulangan banjir. Baik bagi wilayah atas maupun wilayah bawahnya.
"Itu bukan kata saya ya, itu berdasarkan KEPPRES RI No 32 Th 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung Pasal 11. Harusnya berjarak minimal 200 meter, ini jaraknya dibangun hanya 25 meter," katanya kepada merahputih.com, Senin (18/3).
Sedikitnya 600 kepala keluarga di Desa Darmasari Kecamatan Bayah, Lebak yang didalamnya terdapat 1500 jiwa terdampak kekeringan, debit air sangat minim, bahkan nyaris kering.
Hal itu dibenarkan Entis, salahsatu warga Bayah itu mengatakan, bahwa sumber mata air di hulu sungai Cipicung tersebut merupakan andalan masyarakat sebagai sumber air.
"Sejak pembangunan conveyor itu, kami tidak bisa lagi mengandalkan air dari sini. Kami mohon kebijakan pemerintah demi nasib kami," katanya.
Adapun upaya masyarakat sendiri, diantaranya melakukan penanaman pohon di titik-titik sumber mata air dengan harapan dapat menyerap kembali air yang kini entah mengalir kemana.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laportan Sucitra, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Banten.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: TKN Kritik Ide Sandi Hapus UN: Jadul dan Hanya Cari Perhatian dari Anak-Anak Sekolah
Bagikan
Berita Terkait
Sekretaris Kabinet Teddy Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Banjir di Sumatera
Warga Baduy Jadi Korban Pembegalan, Walkot Jakpus Harap Polisi Tangkap Pelaku
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS di Jakarta, Dinkes DKI Telah Terima Rekaman CCTV Perlihatkan Perawatan Pasien
Pemprov DKI Jamin Kesehatan Non-Diskriminatif, Dinkes Ungkap Fakta CCTV dan Alur Pelayanan Pasien Baduy Korban Begal
Masyarakat Simalungun Tolak Klaim Tanah Adat oleh ‘Orang Luar’, Minta Presiden Prabowo Turun Tangan dan Beri Perlindungan
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim