Rupiah Pertama Kali Menguat di Bawah Rp 16.000 per USD Sejak Lebaran
Rupiah dan Dolar. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Nilai tukar (kurs) rupiah akhirnya berhasil keluar dari tekanan dolar Amerika Serikat (AS), setelah terus menyentuh di atas angka Rp 16.000 per USD sejak lebaran lalu.
Berdasarkan data transaksi antarbank di Jakarta, Senin (6/5) pagi, Rupiah menguat 98 poin atau 0,61 persen menjadi Rp15.985 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp 16.083 per USD pada akhir pekan lalu
Kepada media, Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan penguatan rupiah dipicu data Non-Farm Payroll (NFP) dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur ISM AS lebih lemah dari perkiraan.
Menurut Lukman, angka NFP dan ISM yang lebih lemah dari prediksi awal itu disebabkan kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve (The Fed).
Baca juga:
“Rupiah diperkirakan akan dibuka datar dengan kecenderungan menguat terbatas terhadap dolar AS yang melemah setelah keluarnya data ekonomi AS yang lebih lemah pada hari Jumat (3/5), yaitu NFP dan ISM,” kata Lukmnan, dilansir dari Antara.
Pada Jumat (3/5) lalu, data PMI Manufaktur ISM AS pada April 2024 hanya mencapai angka aktual 49,2, lebih rendah dari perkiraan sebesar 50,0 atau dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 50,3.
Begitu pula dengan data NFP April 2024 yang hanya mencapai angka aktual 175 ribu, lebih rendah dari dugaan sebesar 238 ribu atau dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 315 ribu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Pemerintah Tempatkan Duit Rp 200 Triliun di Bank, Rasio Kredit Membaik
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo
Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui
Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi
Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump
Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika