Rupiah Menguat Jelang Hasil RDG, BI Rate Diprediksi Tetap


Ilsutrasi - Petugas bank menunjukkan lembaran uang rupiah di salah satu bank di Jakarta. (ANTARA FOTO/Putu Indah Savitri/sgd/YU/am.)
MerahPutih.com - Perdagangan kurs rupiah terhadap dolar AS dibuka menanjak menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini. Nilai tukar rupiah naik 22 poin atau 0,13 persen menjadi Rp 16.158 per USD dari sebelumnya sebesar Rp 16.180 per USD.
"Dari domestik BI akan mengumumkan suku bunga acuan yang diperkirakan akan tetap di 6,25 persen," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu (17/7).
Rully menambahkan penguatan rupiah dipengaruhi oleh faktor ekspektasi tinggi dari pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed di September 2024 setelah pidato Ketua the Fed Jerome Powell walaupun data penjualan retail Juni 2024 menguat dibanding bulan sebelumnya.
Adapun RDG BI diadakan pada 16-17 Juli 2024. Saat ini, pasar masih menantikan arah kebijakan BI terkait suku bunga acuan atau Bi-Rate.
Baca juga:
Namun, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan BI-Rate akan tetap di level 6,25 persen di tengah ketidakpastian global dan inflasi domestik yang terkendali.
"Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali mempertahankan BI-Rate tetap di level 6,25 persen mempertimbangkan ketidakpastian global dan domestik yang sedang berlangsung, meskipun indikator-indikator ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pelemahan," tuturnya.
Di dalam negeri, tingkat inflasi Indonesia cenderung terkendali karena peningkatan pasokan pangan setelah musim panen raya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) secara tahunan menurun menjadi 2,51 persen year on year (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,84 persen (yoy). (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat

Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump

BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika

Panasnya Konflik Iran-Israel Ancam Kantong Rakyat Indonesia, Rupiah Bisa Babak Belur?
