Tekonologi

Hadapi Pemanasan Global, Rumah ini Bisa Beradaptasi dengan Kondisi Laut

Leonard Leonard - Senin, 13 Juli 2020
Hadapi Pemanasan Global, Rumah ini Bisa Beradaptasi dengan Kondisi Laut

Rumah apung didesain untuk hadapi pemanasan global. (Foto: architectureanddesign)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DENGAN efek pemanasan global yang makin dahsyat, pikiran kreatif lintas industri mencari solusi. Di saat yang sama, para ilmuwan dan insinyur sedang mencari cara untuk menghentikan kenaikan suhu. Para arsitek mencari solusi untuk mencegah masyarakat pesisir dari kehancuran akibat badai hebat dan kenaikan permukaan air.

Dalam usaha itu, Dada Design baru saja menciptakan desain yang praktis dan indah. Proposal perusahaan arsitektur yang berbasis di Manila, Filipina, itu diberi nama Currents for Currents. Desain itu menampilkan rumah apung yang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi laut.

Inspirasi dari rancangan itu ialah lambung kapal dan layar. Dengan begitu, rumah-rumah dapat menahan angin kencang karena kemampuan berputar mereka. Tak hanya itu, rumah itu bisa ikut naik dan turun bersama pasang surut. Banjir tidak akan menjadi masalah.

Baca juga:

Taman Terapung, Konsep Ruang Hijau Tak Biasa di Denmark

1
Jadi solusi untuk mencegah masyarakat pesisir dari kehancuran. (Foto: autoevolution)

Terlebih lagi, rumah itu berswasembada, sehingga dapat berfungsi sepenuhnya secara mandiri jika badai merobohkan akses ke utilitas. Untuk mencapai itu, rumah memanfaatkan pasang surut dan energi matahari. Rumah itu dirancang dapat menyediakan semua sumber penghidupan utama bagi mereka yang tinggal di tengah masyarakat. Di lain hal, rumah juga diciptakan agar mampu jadi sumber pendapatan karena mereka dapat menjual listrik ke kota-kota pedalaman terdekat. Setiap rumah memiliki kebun sayur hidroponik, sehingga sumber makanannya serbalengkap.

Untuk membuat konstruksi perusahaan membuat kerangka struktural dari plastik cetakan. Hal itu cukup sederhana dan memungkinkan rumah dibangun dalam bentuk modular. Struktur rumah kemudian bisa dikirim dan didirikan dengan mudah di tujuan pantai di seluruh dunia.

Baca juga:

Sebuah Taman Dibangun di ‘Pulau’ Baru Kota New York

2
Rumah dibangun dalam bentuk modular (Foto: collater)

Sudah jelas, menciptakan desain yang berkelanjutan karena efek pemanasan global telah menjadi prioritas bagi banyak perusahaan. Grimshaw dan produsen Belanda Concrete Valley juga mengembangkan tempat tinggal air modular. Rumah buatan mereka dirancang untuk mengapung. Mereka terinspirasi oleh ponton yang terbuat dari beton. "Dalam menghadapi perubahan iklim, peningkatan urbanisasi, atau berkurangnya sumber daya, sangat penting bahwa arsitek dan perancang merespons masalah ini dalam berbagai cara," kata kepala asosiasi di Grimshaw, Jorrin.

Ia mengatakan, dengan mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi populasi saat ini dan masa depan, Modular Water House karya mereka menawarkan alternatif yang terjangkau, berkelanjutan, dan efisien untuk perumahan yang aman dan diinginkan.(lgi)

Baca juga:

Sebuah Taman di Austria Dirancang untuk Social Distancing

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan