Rumah Sakit di Kota Bogor Penuh, Bima Arya Ngaku Tak Bisa Berbuat Banyak


Wali Kota Bogor Bima Arya (ANTARA/HO/Pemkot Bogor)
MerahPutih.com - Sejumlah rumah sakit di kota Bogor hampir penuh akibat lonjakan kasus COVID-19. Bahkan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah mencapai 83 persen.
"Jadi nggak usah bicara angka BOR (bed occupancy rate) lagi, faktanya penuh," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, kepada wartawan di RSUD Kota Bogor, Selasa (29/6).
Baca Juga
4.741 Kendaraan Diputar Balik, Pemkot Bogor Lanjutkan Ganjil Genap Hari ini
Bima mengaku, banyak warganya yang mengadukan atau mengeluhkan kondisi tersebut. Tetapi, dirinya tak bisa berbuat banyak karena situasinya semua sama.
Karena itu, ketua PAN Bogor ini berharap kepada masyarakat untuk berempati kepada tenaga kesehatan karena tak sedikit yang terpapar. Termasuk mematuhi protokol kesehatan agar penularan tidak semakin parah.
"Makanya pengertian kepada warga, tolong empati kepada nakes semuanya. Patuhi protokol kesehatan," terang pria yang hobi lari dan bersepeda ini.
Saat ini, Pemkot Bogor terus berupaya untuk menambah tempat tidur dan pusat isolasi bagi pasien COVID-19. Apabila tempat-tempat tersebut sudah bertambah banyak diharapkan angka BOR kembali turun dan pasien bisa terlayani dengan baik.
"Mudah-mudahan, minggu depan begitu kita operasionalkan pusat isolasi dan lain-lain, BOR bisa kita tekan lagi di bawah 70 persen. Kalau itu terjadi signalnya akan bagus," ungkap Bima.

Nantinya, tenda darurat dengan 15 tempat tidur akan difungsikan sebagai IGD umum. Sementara IGD lama untuk pasien COVID-19. Satgas menargetkan pekan ini tenda darurat bisa beroperasi.
"Jadi kita satu, masih ada dua tenda lagi. Kita siapkan titik di mana tenda didirikan," ujar Bima.
Satgas COVID-19 juga mempersiapkan ruang isolasi tambahan salah satunya pusat isolasi berbasis masyarakat. Selain itu, Satgas Kota Bogor juga menyiapkan rumah sakit lapangan dan ruang isolasi lainnya.
"Ada kos-kosan, wisma mlik warga, dan tempat gedung serba guna. Ada puluhan nanti diverifikasi puskesmas dan akan berjalan cepat. Kita butuhnya cepat. Nanti sistemnya swadaya,warga sekitar urunan," kata Bima.
Menurut Bima, karena semua berkejaran dengan waktu, Pemkot Bogor tak bisa menunggu proses penganggaran secara normal. Oleh karena itu, swadaya masyarakat sangat dibutuhkan dalam realisasi pusat isolasi berbasis masyarakat.
"Minggu ini ratusan pusat isolasi akan ada. Nanti Puskesmas yang akan lakukan visitasi, camat, lurah semua urun rembuk menyuplai kebutuhan," kata Bima.
Bima tak henti-hentinya meminta masyarakat untuk berempati dengan kondisi saat ini. Menurut Bima, sudah banyak tenaga kesehatan bertumbangan akibat kelelahan. Untuk itu, mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas menjadi kunci untuk menurunkan kasus COVID-19.
Data kasus COVID-19 di Kota Bogor, lanjut Bima, mengalami lonjakan luar biasa. Penambahan kasus berada dikisaran 300-an kasus per hari.
Bahkan, pada Senin (28/6), penambahan kasus harian mencapai 447 kasus. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di seluruh rumah sakit rujukan hampir mencapai 100 persen. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Wamendagri Bima Arya Acungi Jempol Langkah Berani Pemprov DKI Ubah Perilaku Warga Bertransportasi

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang

Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Kemendagri Bantah ada Kepentingan Politik Dibalik ‘Penyerahan’ 4 Pulau Baru untuk Sumut

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
