Rumah Inggit Garnasih, Saksi Sejarah Perjuangan Bung Karno di Bandung


Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, saksi sejarah perjuangan Bung Karno di Kota Bandung. (Foto: MerahPutih/Rizal Sopian)
MerahPutih Wisata - “Ketika aku pindah dari Jawa Timur ke daerah Jawa Barat ini, Pak Cokro telah mengusahakan tempatku menginap di rumah tuan Haji Sanusi. Aku pergi lebih dulu tanpa Utari untuk mengatur tempat dan melihat-melihat kota, rumah mana yang akan menjadi tempat tinggal kami selama empat tahun – begitulah menurut perkiraaanku di waktu itu. Aku merasa hawanya dingin dan wanitanya cantik-cantik. Kota Bandung dan aku dapat saling menarik dalam waktu yang singkat.” Bung Karno, dalam Buku 'Penyambung Lidah Rakyat', karya Cindy Adams.
Menurut catatan sejarah, Soekarno muda datang ke Bandung pada bulan Juni 1921 untuk bersekolah Technische Hoogeschool Bandung yang kini dikenal sebagai Institiut Teknologi Bandung (ITB). Dengan rekomendasi dari Haji Sanusi, maka Bung Karno bisa mendapatkan tempat tinggal selama belajar di kota Bandung. Haji Sanusi diketahui merupakan anggota pergerakan Syarikat Islam yang dipimpin oleh mertua Bung Karno, yaitu Haji Omar Sahid Cokroaminoto.
Selama tinggal di Bandung, Inggit Garnasih merupakan orang yang paling memperhatikan Bung Karno. Dikisahkan dalam otobiografi Soekarno bahwa Inggit Garnasihlah yang membereskan kamar, memperhatikan pakaian, dan menyiapkan makanan.
Benih-benih cinta Soekarno terhadap Inggit Garnasih semakin tumbuh manakala Utari yang merupakan istri sahnya tidak bisa memperlakukan Bung Karno seperti layaknya seorang suami. Pada tahun 1922 Bung Karno menceraikan Utari dan melanjutkan pendidikannya di Bandung. Setahun kemudian, setelah Inggit Garnasih bercerai dengan Haji Sanusi, Bung Karno akhirnya meminang Inggit Garnasih menjadi istrinya.
“Setelah Bung Karno menikah dengan Inggit Garnasih diceritakan rumah Bung Karno berpindah-pindah. Sampai pada akhirnya Bung Karno menempati rumah yang nyaman di daerah Ciateul Bandung”," ujar Jajang Juru pelihara Rumah Bersejarah Inggit Garnasih.
Jajang menjelaskan bahwa Rumah Bersejarah Inggit Garnasih merupakan rumah tempat kediaman Bung Karno di Bandung sejak tahun 1926 sampai pada tahun 1934. Sekarang rumah ini berlokasi di Jalan Inggit Garnasih No. 174 Astana Anyar, Kota Bandung. “Di rumah inilah Bung Karno pada akhirnya berhasil menamatkan pendidikannya di Technische Hoogeschool Bandung. Di rumah ini pula Inggit Garnasih membuat pakaian dalam wanita, dan bedak bubuk untuk membiayai kehidupan rumah tangganya bersama Soekarno”. Ujarnya.
Pada saat menikahi Inggit Garnasih Bung Karno masih berstatus mahasiswa. Keadaan ini menyebabkan tidak banyak waktu yang dimiliki Soekarno untuk bekerja dan memiliki penghasilan. Apalagi ditambah kesibukannya menjadi aktivis yang bercita-cita memerdekakan Indonesia. Disebabkan keadaan tersebut Inggit Garnasih menjadi tulang punggung keluarga dan membiayai kehidupan Bung Karno bahkan juga menjamu setiap kali teman seperjuangan Bung Karno berkumpul dirumah.
“Rumah Inggit Garnasih menjadi tempat berkumpulnya Bung Karno bersama kawan-kawan seperjuangannya untuk satu tujuan, Indonesia Merdeka. Pemikiran, dan konsep yang selalu di diskusikannya telah melahirkan suatu partai yang dinamakan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berdiri pada tahun 1927”. Ujar Jajang.
“Beban Inggit semakin bertambah ketika Soekarno dimasukkan ke dalam penjara, baik di Banceuy dan di Sukamiskin. Selain harus mencari uang untuk penghidupan, ia juga harus pandai membesarkan hati suaminya. Bahkan karya fenomenal Bung Karno yang menggentarkan dunia yang dikenal dalam pledoinya “Indonesia Menggugat” merupakan buah pemikiran Bung Karno yang bukunya dipasok oleh Inggit Garnasih dengan resiko yang tinggi," tandasnya. (Zal)
BACA JUGA:
- Inggit Ganarsih, "Kartini" yang Dilupakan
- Inggit Ganarsih, Istri Soekarno yang Terlupakan
- Melawan Lupa, Mengenang Inggit Garnasih
Bagikan
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus

Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Bangunan Liar Tanpa Izin Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Lakukan Penertiban

Rayakan 20 Tahun “Berdiri Teman”, Closehead Hadirkan Semangat Baru dengan Pulangnya Aido

Viral Ada Pembagian Bir di Ajang Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Panggil Komunitas Pelari

Modus Sindikat Jual Bayi ke Singapura: Dipul di Bandung, Transit Pontianak Urus Dokumen

Sindikat Jual Bayi Bandung Iming-imingi Korban Uang Adopsi Rp 10 Juta

Jual Puluhan Bayi ke Singapura, Sindikat TPPO Bandung Incar Mangsanya Lewat Facebook
