Rudal Hipersonik Iran Hantam Israel, Apa yang Membuatnya Begitu Mematikan?

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 16 Juni 2025
Rudal Hipersonik Iran Hantam Israel, Apa yang Membuatnya Begitu Mematikan?

Penyiar Skynews menjelaskan perbedaan rudal hipersonik Iran dengan persenjataan lainnya. (Foto: YouTube/Sky News)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Iran menggunakan rudal balistik hipersonik untuk membalas serangan Israel. Rudal itu menyerang kota Tel Aviv dan Haifa sepanjang Sabtu (15/6) dan Minggu (16/6).

Fattah, nama rudal hipersonik terbaru Iran yang diklaim mampu menembus sistem pertahanan canggih milik negara-negara Barat dan Israel.

Menurut Aljazeera.com, Rudal hipersonik Iran sebenarnya telah diumumkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pertama kali pada November lalu. Namun, rudal tersebut baru digunakan dalam eskalasi perang Iran vs Israel terkini.

Baca juga:

Militan Syiah Irak Ancam Serang Pangkalan Militer AS Jika Ikut Campur Konflik Israel-Iran

Apa Itu Rudal Hipersonik?

"Rudal hipersonik adalah senjata super cepat yang bisa melesat lebih dari Mach 5—lima kali kecepatan suara. Keunggulannya terletak pada kemampuannya bermanuver di tengah penerbangan, membuatnya sangat sulit dilacak atau dihancurkan oleh sistem pertahanan udara," tulis newsweek.com.

Berbeda dengan Intercontinental Ballistic Missiles/Rudal Balistik Antar Benua (ICBM) yang terbang dengan lintasan balistik tinggi dan minim manuver, rudal hipersonik bisa mengubah arah secara acak setelah memasuki atmosfer Bumi.

Itu sebabnya, radar konvensional kesulitan mendeteksinya.

ICBM dirancang untuk menghantam target antar benua dengan jangkauan lebih dari 5.500 km. Artinya, penggunaannya lebih cocok untuk target jarak jauh.

Sementara Rudal hipersonik memiliki jangkauan 1.400 km (sekitar 870 mil) dan mampu melesat hingga kecepatan Mach 15, setara dengan 5,1 kilometer atau 3,2 mil per detik.

Kecepatan yang membuatnya sangat sulit dilacak atau dihadang sistem pertahanan udara manapun!

Baca juga:

Perang Israel-Iran Ganggu Sentimen Pasar, IHSG Berpeluang kembali Terpuruk

Kekhawatiran Israel terhadap Rudal Hipersonik Iran

Kecepatan bukan satu-satunya keunggulan rudal hipersonik. Setelah kembali ke atmosfer, rudal ini dapat membuat rute baru yang tak terduga.

Dengan demikian, rudal ini pun sulit diantisipasi sistem pertahanan udara Israel (Iron Dome).

Namun, teknologi ini masih menyimpan sejumlah masalah. Gesekan udara pada kecepatan tinggi menghasilkan suhu ekstrem dan partikel panas super yang menyulitkan komunikasi radio selama penerbangan.

Di dunia, baru sedikit negara yang punya rudal hipersonik.

Rusia dan China sudah memamerkan berbagai jenis senjata hipersonik. Rusia bahkan diyakini telah mengujinya dalam pertempuran.

Amerika Serikat juga terus mengembangkan rudal serupa meski masih tertinggal dibanding dua pesaingnya itu.

Dengan penggunaan rudal hipersonik, kekuatan Iran kini diperhitungkan Israel.

Selain itu, rudal hipersonik juga punya potensi membawa hulu ledak nuklir atau konvensional, memaksa Israel meminta bantuan internasional untuk mencegah kemungkinan serangan tersebut. (dru)

Baca juga:

Iran Klaim Bobol Akses ke Program Rudal Israel, Siap Berbagi Dokumen Dengan Negara Sekutu

#Iran #Perang Iran-Israel #Serangan Rudal
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Indonesia
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
rudal BrahMos telah digunakan untuk operasi berbagai, baik ground-to-ground, ground-to-sea, ataupun air-to-ground.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
Olahraga
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025
Iran tak gentar bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025. Mereka datang ke Indonesia hanya mengandalkan empat pemain saja. Iran yakin bisa memberi kejutan di kejuaraan tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025
Dunia
IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran
Iran secara resmi menangguhkan kerja sama mereka dengan badan pengawas nuklir PBB.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah
Beredar informasi yang menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung penuh langkah Israel menyerang Iran.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 04 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah
Dunia
Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata
Belum jelas apa dampak keputusan ini terhadap IAEA, badan pengawas nuklir di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata
Dunia
Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi
Iran menegaskan serangan Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hak asasi manusia dan resolusi internasional.”
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi
Dunia
Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir
Iran dapat mulai memproduksi uranium yang diperkaya dalam beberapa bulan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir
Dunia
Disebut Coba Nego dengan Iran, Presiden AS Donald Trump Bantah Beri Penawaran
Pembicaraan antara Washington dan Teheran tidak bisa dilanjutkan kecuali Amerika Serikat memastikan tidak akan melakukan serangan lebih lanjut terhadap Iran.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Disebut Coba Nego dengan Iran, Presiden AS Donald Trump Bantah Beri Penawaran
Bagikan