RJ Lino Tersangka Kasus yang Ditangani KPK Berbeda dengan di Bareskrim
RJ Lino memberikan keterangan usai diperiksa Bareskrim Polri beberapa waktu lalu (Foto: ANTARA Foto/Rivan Awal Lingga)
MerahPutih Hukum - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan perkara yang ditangani KPK terkait penetapan tersangka Direktur PT Pelindo II, Richard Joost Lino, berbeda dengan kasus yang sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri.
"Perbedaannya terletak pada jenis barangnya, kalau yang ditangani KPK, Quay Container Crane, pengadaan tahun 2010, sementara yang ditangani Bareskrim pengadaan Mobile Crane," jelas Pelaksana Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, di Gedung KPK, Jumat (18/12).
Terkait penetapan RJ Lino sebagai tersangka pengadaan tiga unit Quay Container Crane, dikatakannya KPK telah menemukan dua alat bukti permulaan untuk menetapkan RJ Lino sebagai tersangka.
"Intinya, RJ Lino telah menyalahi wewenang sebagai Direktur Pelindo II, tersangka menunjuk langsung perusahaan asal China untuk pengadaan barang tersebut," ujarnya.
Atas dasar itu kemudian KPK menetapkannya sebagai tersangaka dengan sangkaan melanggar Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.(fdi)
BACA JUGA:
- Pengacara RJ Lino Mengira Kasus Kliennya Sudah Selesai
- Tetapkan RJ Lino Jadi Tersangka, KPK Terus Kembangkan Kasus
- KPK Tetapkan RJ Lino Jadi Tersangka Pengadaan Quay Container Crane
- RJ Lino Klaim Pelindo Untung Besar, Rizal Ramli Ingin Ketawa
- RJ Lino Sebut Pengadaan Mobile Crane PT Pelindo II Tak Bermasalah
Bagikan
Berita Terkait
Sekjen DPR Mangkir dari Pemeriksaan Korupsi Rumah Jabatan, KPK Jadwalkan Ulang
Kantornya Digeledah Kejaksaan, Bea Cukai Anggap Bagian Pengumpulan Data
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Dilaporkan ke KPK, Diduga Korupsi Proyek Command Center
Dipenjara 5 Tahun, Nicolas Sarkozy Jadi Eks Presiden Prancis Pertama Masuk Bui
Legislator NasDem Apresiasi Kejagung Kembalikan Rp 13 Triliun Uang Negara dari Kasus Ekspor CPO
Hakim Pengadil Tom Lembong Bakak Disidang KY di Akhir Bulan, Tom Sampaikan Apresiasi
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Uang Korupsi CPO Rp 13 Triliun Dikembalikan ke Negara, Prabowo: Ini Pertanda Baik di 1 Tahun Pemerintahan
Uang Triliunan dari Kasus Korupsi CPO ‘Penuhi’ Ruangan Kejagung, Presiden Prabowo: Ini untuk Renovasi 8.000 Sekolah
Kejagung Terima Pengembalian Hampir Rp 10 Miliar dari Kasus Chromebook, Bukan dari Nadiem Makarim